Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Suri Dwi Utami saat mengajar di Rumah Ceria Medan (RCM) di Jalan Bunga Teratai, Kelurahan Padang Bulan Selayang, Kecamatan Medan Selayang, Kota Medan. (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Medan, IDN Times – “Dulu waktu masih sekolah saya tukang bully anak-anak difabel. Tapi setelah dewasa saya sadar, difabel butuh didampingi bukan di-bully.”

Kalimat itu terlontar dari mulut Yuli Yanika saat ditanyakan IDN Times tentang alasan mendirikan Rumah Ceria Medan.

Perempuan yang akrab disana Uye ini adalah pendiri Rumah Ceria Medan di Jalan Bunga Teratai, Medan Selayang, Kota Medan. Kini RCM jadi satu-satunya sekolah di Sumut yang menggunakan bahasa isyarat dan lisan di seluruh kelas. Karena RCM menggabungkan antara siswa normal difabel dalam satu kelas.

Dari PAUD, TK hingga SD total ada 16 siswa difable. Kondisinya beragam, ada yang tuna rungu, gangguan intelektual, tuna grahita, delay speech hingga down syndrome. Guru harus menggunakan bahasa isyarat dan lisan secara bergantian selama mengajar.

Editorial Team

Tonton lebih seru di