Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

7 Kiat Membangun Growth Mindset Bagi Seorang Lifelong Learner

ilustrasi mahasiswa rantau (pexels.com/Mikhail Nilov)

Sejatinya bakat dan kemampuan bukan merupakan bawaan dalam diri. Tapi iniĀ  keterampilan yang dapat diasah melalui usaha dan pembelajaran secara konsisten. Inilah yang dinamakan dengan pola pikir growth mindset. Dengan memiliki pola pikir tersebut, seseorang memiliki peluang yang lebih terbuka dalam meraih keberhasilan.

Ternyata pola pikir tumbuh dan berkembang tidak bisa dipisahkan dari tuntutan menjadi seorang lifelong learner. Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat, kita harus siap mengembangkan kualitas diri sepanjang waktu. Membangun growth mindset bagi seorang lifelong learner dapat dilakukan melalui beberapa cara. Mari terapkan kiat-kiat berikut.

1. Memahami konsep growth mindset dengan detail

ilustrasi sosok kreatif (pexels.com/Gustavo Fring)

Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat bukan hanya sekadar slogan. Tapi ini harus diiringi dengan pola pikir tumbuh dan berkembang sepanjang waktu. Menanamkan growth mindset bagi seorang lifelong learner ternyata dapat dilakukan dengan beberapa kiat.

Diantaranya memahami konsep growth mindset secara detail. Pola pikir ini menekankan bahwa kemampuan dapat berkembang melalui pembelajaran yang dilakukan secara konsisten. Setiap orang dapat mempelajari keterampilan maupun kreativitas sampai ia mampu mengaktualisasikan diri secara nyata.

2. Mengubah kegagalan menjadi peluang untuk belajar

ilustrasi belajar (pexels.com/George Dolgikh)

Sebagian besar orang memandang kegagalan hanya dari sisi negatif. Mereka menganggap ini adalah akhir dari usaha yang dilakukan. Seolah mengesampingkan fakta bahwa kegagalan juga memiliki pembelajaran berharga yang dapat dijadikan sebagai pengalaman. Menjadi seorang lifelong learner, kita harus memahami persoalan satu ini.

Bagaimana cara membangun growth mindset bagi seorang pelajar sepanjang hayat? Kita perlu berlatih memperbaiki sudut pandang saat menghadapi masalah. Sudah saatnya mengubah kegagalan menjadi peluang untuk belajar. Sudut pandang demikian memotivasi kita untuk terus tumbuh dan berkembang.

3. Lihat tantangan sebagai ajang untuk mengukur kemampuan

ilustrasi sosok optimis (pexels.com/Max Fischer)

Upaya meraih tujuan tidak ada yang berjalan mulus. Kita akan selalu dihadapkan dengan fase jatuh bangun berulang kali. Kondisi ini terkadang memicu sikap pesimis dalam berusaha. Bahkan banyak orang beranggapan jika tantangan merupakan pertanda dari kegagalan.

Tapi bagi seorang lifelong learner, perspektif tersebut menjadi pantangan. Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat harus mampu melihat tantangan sebagai ajang untuk mengukur kemampuan. Fase ketidaknyamanan saat menghadapi tantangan merupakan tanda seseorang sedang tumbuh dan berproses.

4. Senantiasa membangun rasa ingin tahu

ilustrasi berpikir (pexels.com/Antoni Shkraba)

Kita seringkali mendapati istilah lifelong learner. Motto menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat tidak lebih dari tulisan yang terpampang di media sosial. Tapi dari segi pola pikir, apakah sudah mengimbanginya dengan growth mindset?

Padahal membangun pola pikir tumbuh dan berkembang bagi seorang lifelong learner itu penting. Dalam hal ini, kita senantiasa harus membangun rasa ingin tahu. Selalu ajukan pertanyaan dan eksplorasi hal baru untuk memperdalam pemahaman dan kreativitas. Proses ini menjadikan kegiatan belajar terasa semakin bermakna.

5. Berfokus pada proses, bukan hanya hasil

ilustrasi seorang pelajar (pexels.com/Anastasiya gepp)

Siap atau pun tidak, di era sekarang ini kita harus menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Upaya meningkatkan kualitas diri tidak hanya dilakukan pada satu waktu. Namun turu diiringi dengan mindset yang dibangun secara berkelanjutan.

Membangun growth mindset bagi seorang lifelong learner dapat dimulai dengan memahami proses. Kita perlu berkonsentrasi menjalani rangkaian prosesnya secara bertahap. Tidak hanya terpaku pada hasil akhir, apalagi terfokus pada standar kesempurnaan yang tinggi.

6. Berbagi pengalaman dengan orang lain

ilustrasi diskusi (pexels.com/Helena Lopes)

Menjadi seorang lifelong learner sejatinya merupakan tantangan. Ini tidak hanya diukur dari segi sikap dan tindakan saja. Namun seorang pembelajar sepanjang hayat juga harus mampu menanamkan pola pikir tumbuh dan berkembang sepanjang waktu.

Bagaimana caranya? Kita bisa berbagi pengalaman dengan orang lain. Menyampaikan proses maupun informasi mengenai upaya meraih keberhasilan akan memperkuat pemahaman dan motivasi orang lain untuk terus belajar. Kita tidak hanya membangun pengaruh positif bagi diri sendiri. Namun turut menebarkan ke lingkungan sekitar.

7. Merayakan progres kecil yang berhasil dicapai

ilustrasi bersorak kegirangan (pexels.com/Anna Shvets)

Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat tidak harus terpaku dengan hasil akhir yang sempurna. Terlebih lagi memprioritaskan tujuan dalam skala besar saja. Kita harus mampu mengapresiasi setiap pencapaian kecil yang sudah berhasil diraih.

Di sinilah kiat yang perlu dipahami mengenai upaya membangun growth mindset bagi seorang lifelong learner. Akui setiap pencapaian, sekecil apa pun, sebagai bukti kemajuan. Ini memberi dorongan motivasi dan memperkuat kebiasaan belajar yang konsisten. Belajar tidak hanya dilakukan dalam waktu singkat. Namun menjadi kebiasaan yang berkelanjutan.

Menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat harus diiringi dengan pola pikir tumbuh dan berkembang. Ini membantu kita tetap terbuka, tangguh, sekaligus kritis dalam menghadapi tantangan. Membangun growth mindset bagi seorang lifelong learner dapat dilakukan dengan beberapa kiat. Semoga deretan kiat di atas dapat membantu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us