Instagram.com/@bridestory
Termasuk ke dalam rumpun Bahasa Austronesia, Bahasa Mandailing memiliki 5 ragam bahasa yang setiap kosakatanya tidak sama. Pertama ada Hata somal yang digunakan sebagai bahasa keseharian.
Berikutnya yang ke-2 adalah Hata Andung yang ragam bahasanya digunakan saat tradisi mangandung pada upacara adat pernikahan atau kematian. Ragam bahasa ke-3 ada Hata teas dohos jampolak yang digunakan saat terjadi pertengkaran dengan mencaci maki.
Selanjutnya yang ke-4 adalah Hata sibaso yang merupakan ragam bahasa khusus dipakai oleh tokoh shaman (si baso) yang disebut datu. Terakhir adalah Hata parkapur yang merupakan bahasa masyarakat Mandailing zaman dahulu saat mencari kapur barus sebagai komoditas perdagangan.
Pada umumnya, orang Mandailing saat bertemu akan menggunakan Bahasa Melayu yang digunakan saat berinteraksi terdapat perkataan yang tidak dimengerti. Bahasa Melayu difungsikan sebagai bahasa penegasan saat lawan bicara kurang memahami tentang sesuatu yang dimaksudkan dalam dialek lokalnya masing-masing. Terdapat banyak versi bahasa berdasarkan tempat berdiamnya suatu masyarakat Mandailing.