Kenapa Makan Bareng Jadi Ritual Penting bagi Manusia? Ini 5 Alasannya

Ketika makan bersama keluarga atau teman, kamu sebenarnya sedang memperkuat hubungan dengan mereka. Menurut penelitian dari Robin Dunbar, seorang antropolog biologi dari University of Oxford, makan bersama lebih sering dapat meningkatkan kebahagiaan hidup dan memperbanyak teman yang bisa diandalkan. Selain itu, aktivitas ini juga memicu pelepasan endorfin di otak, yang membuat kita merasa lebih bahagia dan dekat dengan orang-orang di sekitar kita.

Sama seperti jogging bareng, makan bersama memiliki efek sinergis yang memperkuat hubungan. Jadi, kalau kamu ingin mempererat hubungan dengan seseorang, cobalah ajak mereka makan bareng, baik di rumah maupun di luar.

Saat duduk bersama di meja makan, kamu punya kesempatan untuk berbagi cerita, pengalaman, dan bahkan tawa. Hal ini memungkinkan setiap orang yang hadir untuk merasa lebih didengar dan dihargai. Aktivitas ini mungkin berakar dari tradisi purba, ketika nenek moyang kita berkumpul di sekitar api unggun untuk menikmati hasil buruan bersama sambil berbincang.

Robin Dunbar juga menyebutkan bahwa momen ini menjadi peluang emas untuk memperkuat bonding sosial. Dengan suasana santai dan penuh kehangatan, makan bareng bisa menjadi sarana untuk menghilangkan stres dan meningkatkan keharmonisan kelompok.

Menurut penelitian yang dikutip oleh Ayelet Fishbach dari University of Chicago Booth School of Business, makan makanan yang sama dengan orang lain bisa meningkatkan rasa saling percaya. Bahkan dalam simulasi investasi, orang lebih cenderung memberikan kepercayaan kepada mereka yang sebelumnya makan bersama.

Hal ini mungkin berkaitan dengan persepsi bahwa kesamaan selera makanan mencerminkan nilai-nilai yang serupa. Jadi, jangan heran kalau makan bareng sering jadi kunci keberhasilan negosiasi atau kerja sama.

Meski memiliki banyak manfaat positif, makan bersama gak selalu penuh kebahagiaan, lho. Dalam beberapa konteks, seperti pesta besar atau acara resmi, makan bareng bisa jadi simbol kontrol atau dominasi. Misalnya, seorang bos yang mengundang karyawannya makan bersama mungkin dianggap sedang menunjukkan kekuasaannya.

Selain itu, menurut Nicklas Neuman, seorang sosiolog dari Uppsala University, makan bersama juga bisa menjadi momen untuk mengkritik atau mengatur orang lain. Jadi, gak selalu semua orang merasa nyaman dalam situasi seperti ini, terutama jika ada kritik yang dilontarkan saat makan.

Walaupun makan bareng itu penting, adakalanya makan sendiri juga dibutuhkan. Nicklas Neuman menyebutkan bahwa beberapa orang, terutama lansia di Swedia, gak terlalu terganggu makan sendirian.

Bagi mereka, momen ini bisa menjadi waktu untuk refleksi atau sekadar menikmati ketenangan. Jadi, sesekali makan sendirian sambil membaca buku favoritmu juga bukan ide yang buruk.

Dari pemaparan tadi bisa disimpulkan bahwa makan bareng lebih dari sekadar aktivitas mengisi perut. Ini adalah cara kita untuk membangun hubungan, berbagi cerita, dan menciptakan momen berharga.

Meski terkadang ada dinamika yang kurang menyenangkan, manfaatnya jauh lebih besar. Jadi, luangkan waktu untuk makan bareng dengan orang-orang terdekatmu, ya. Siapa tahu, momen kecil ini bisa memberikan dampak besar pada hubungan dan kebahagiaanmu. Selamat mencoba!