Inovasi Mahasiswa UISU, Buat Mie Bernutrisi dari Kulit Durian

02 Mar 2022, 15:30 WIB

Mie kulit durian (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times- Kota Medan terkenal dengan komoditi buah durian yang lezat. Jalan-jalan ke Kota Medan tak lengkap rasanya kalau tidak mencicipi buah Durian. Tak heran, di Kkta ini banyak tempat yang menjual buah Durian.

Berlimpahnya buah durian di Medan, turut menyumbang limbah kulit durian. Tapi tahu kah kamu jika kulit durian bisa diolah menjadi makanan yang bernutrisi?

Sejumlah mahasiswa dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), memanfaatkan kulit durian menjadi produk makanan yang inovatif bernama Mie Kurin.

“Di Kota Medan limbah kulit durian ini masih belum dimanfaatkan secara optimal, apalagi terbuang sia-sia. Jadi kami berpikir bagaimana cara kita membuat suatu inovasi atau membuat suatu produk yang terbuat dari bahan baku seperti kuliat durian,” kata Desti Kurniawan Gulo, mahasiswa pencipta inovasi kulit durian.

1. Pembuatan mie kurin dibutuhkan waktu selama 2-3 hari

Proses pengovenan kulit durian yang sudah diiris tipis-tipis. IDN Times/Alfi Ramadana

Desti bersama rekan rekan nya menggunakan kulit durian yang masih segar dalam pembuatan Mie kurin, dan mengambil kulit durian nya dari supplier Ucok Durian Medan.

Kulit durian yang sudah dibersihkan kemudian dibersihkan lagi dengan dipotong durinya. Bagian dalam kulit durian berwarna putih itu diiris tipis-tipis kemudian dipanggang ke dalam oven selama satu malam dengan suhu 105 derajat celcius. Kemudian dingin kan sejenak, lalu blender dengan halus menyerupai bubuk.

“Kulit durian ini proses nya minimal 2-3 hari dikeringkan, kulit yang diambil itu bagian putih. Kemudian dibersihkan dipotong kecil kecil, lalu dipanggang oven pengering setelah itu diblender untuk menghasilkan tepung. Nah setelah jadi tepung kita olah pembuatan Mie kurin ini,”jelasnya.

2. Mie Kurin Dibandrol dengan harga Rp5 ribu sampai Rp7 ribu per bungkus

Pembeli mie kurin (Dok.IDN Times/istimewa)

Untuk membuat Mie kurin, tepung kulit durian dicampur dengan bahan lainnya seperti tepung terigu, telur, garam, minyak sayur, dan ekstrak sayur bayam sebagai nambah nilai gizi sekaligus warna mie.

Desti mengatakan ada dua produk yang dihasilkan yakni Mie Kurin Kering dan Stik Kurin. Dibandrol dengan harga Rp5 ribu sampai Rp7 ribu, cukup murah ya.

“Mie Kurin dengan berat 175 gram harganya Rp7.500 lalu Stik Kurin Rp5 ribu dengan berat 100gram,” paparnya.

3. Mie Kurin bisa tahan selama 2 bulan dalam suhu ruangan

Mie Kurin (Dok.istimewa)

Tidak hanya menciptakan dampak positif dari segi lingkungan, Mie Kurin hasil olahan mahasiswa Agroteknologi Fakultas Pertanian UISU itu juga memiliki sejumlah manfaat bagi kesehatan seperti mengatasi sembelit. Selain itu juga menguatkan kekebalan imun tubuh hingga mengandung zat anti bakteri.

Walaupun Mie Kurin memiliki ketahanan yang cukup lama, namun dalam pengolahan nya Desti tidak menggunakan bahan pengawet makanan.

“Kami tidak menggunakan bahan lain biar tahan lama. Hanya dalam proses pembuatan mie selesai, kemudian kami oven kan lagi di keringkan selama 2-3jam dengan suhu pengering makan 75 derajat celcius, ketahanan nya paling lama 2 bulan,” kata Desti.

4. Ide Mie Kurin tercetus dalam program kreativitas mahasiswa tahun 2019

Desti Kurniawan Gulo Mahasiswa UISU pencetus mie kulit durian (IDN Times/Yurika Febrianti)

Lewat penelitian nya di kampus melalui program kreativitas mahasiswa tahun 2019 dan menghasilkan produk Mie Kurin. Desti berharap produk yang diciptakan dapat terus berkembang dan banyak diminati oleh semua kalangan. Karena Mie Kurin sudah diperjualbelikan, namun belum produksi massal.

“Target ke depan Mie Kulit Durian ini bisa lebih berkembang ke depan, masyarakat bisa mengkonsumsi produk dari bahan alami,” harapnya.