Penggambaran peristiwa G30/S PKI. (historia.id)
Dalam pertemuan itu dibentuk susunan Group Komando dan Dewan Revolusi.
Susunannya sebagai berikut :
Group Komando :
Gubernur Sumatera Utara Brigjen Ulung Sitepu, Ketua merangkap pimpinan bidang politik.
Letnan Kolonel Maliki – pimpinan bidang militer.
Letnan Kolonel Sugeng Sugiarto – anggota.
Letnan Kolonel Maniso – anggota.
Muhammad Nazir – anggota
Wongsoatmodjo – anggota
Dewan Revolusi :
Gubernur Sumatera Utara Brigjen Ulung Sitepu
sebagai Ketua.
Letnan Kolonel Sugeng Sugiarto sebagai perencana politik.
Letnan Kolonel Maliki sebagai anggota.
Susunan Dewan Revolusi akan ditambah dengan anggota-anggota yang akan diisi dari CDB PKI serta partai-partai yang menyokong Dewan Revolusi.
Dalam rapat kedua malam itu juga di rumah Brigjen Ulung Sitepu, telah disusun kekuatan pelaksana gerakan yang direncanakan pada tanggal 5 Oktober 1965. Brigjen Ulung Sitepu selaku Gubernur Sumatera Utara mendukung dana gerakan tersebut, sedangkan kekuatan militer sejumlah 3 Brigade diupayakan oleh Letkol Maliki dan Letkol Sugeng Sugiarto.
Sementara itu, Letkol Maliki juga mempersenjatai Pemuda Rakyat di berbagai tempat yaitu 1500 orang di Medan, 1000 orang di Deli Serdang, 1000 orang di Langkat, dan 750 orang di Simalungun. Daerah mundur telah pula disiapkan yaitu di Tanah Karo, Dairi, Langkat, dan Labuhan Batu.
Apa yang telah direncanakan oleh PKI di Sumatera Utara menjadi berubah setelah coup di Jakarta mengalami kegagalan, sehingga Letkol Maliki memutuskan tidak melakukan gerakan apapun.