Rujukan:
- https://doi.org/10.1615/IntJMedMushr.v7.i12.120
- https://doi.org/10.1016/j.tifs.2013.08.002
- https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2020.127672
Dewasa ini produk penyedap rasa sudah tidak hanya terpatas pada kaldu daging (ayam/sapi), tetapi juga terdapat produk penyedap rasa yang berasal dari kaldu jamur. Tidak aneh memang jika jamur sering dimanfaatkan sebagai bahan utama pengganti daging seperti pada jamur portobello dan king oyster mushroom.
Terdapat banyak jamur yang biasa dikonsumsi manusia. Contohnya saja jamur yang biasa kita konsumsi seperti jamur tiram, jamur kancing, jamur enoki, jamur kuping, jamur shitake, dan beberapa jamur lain yang begitu beragam di seluruh belahan dunia. Semuanya memiliki cita rasa yang relatif sama, yaitu rasa gurih yang khas.
Cita rasa gurih pada jamur merupakan akibat dari interaksi antara senyawa yang kompleks dalam tubuh buah jamur. Interaksi tersebut melibatkan senyawa-senyawa organik penyusun miselium jamur seperti gula terlarut, asam organik, 5’-nukleotida, serta asam amino. Berikut rincian senyawa rasa gurih pada jamur.