TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Manfaat Terapkan Pembelajaran STEAM untuk Anak Sejak Dini

Demi membentuk sikap yang kritis, solutif dan inovatif

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Medan, IDN Times- Sampoerna Academy menerapkan pedagogi STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics) yang dirancang untuk memperkuat lima komponen penting anak. Lima komponen tersebut adalah Critical Thinking, Creativity, Communication, Collaboration, and Character, yang sering dikenal sebagai keterampilan abad ke-21.

Alia Md Noh, selaku International Early Years Curriculum (IEYC), Head Sampoerna Academy, menyatakan bahwa pembelajaran STEAM lebih efektif dikenalkan pada anak sejak usia dini. Pendekatan ini, mendorong mereka untuk melakukan hands-on learning atau mempraktikkan secara langsung, sehingga membuat kegiatan belajar menjadi lebih menyenangkan. Sehingga dapat membentuk sikap yang kritis, solutif dan inovatif.

“Di usia 0-6 tahun, anak akan lebih banyak menyerap pengetahuan dari lingkungan sekitar. Pembelajaran STEAM pada anak sejak dini menjadi pilihan sangat efektif," katanya, Senin (6/3/2023).

1. Membuat anak menjadi lifelong learner dan membangun kepercayaan diri

Ilustrasi anak-anak (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Alia menyebutkan enam manfaat STEAM. Ia menjelaskan, yang pertama dapat menumbuhkan kecintaan dan semangat untuk belajar seumur hidup. Melalui STEAM, anak memiliki relasi dan persepsi positif dengan aktivitas belajar serta mendorong anak menjadi lebih bersemangat dalam mengembangkan keterampilan atau pengetahuan baru. Ini dapat membuat anak menjadi lifelong learner.

Kedua, membangun kepercayaan diri dan self-esteem. "Hands-on learning akan membuat anak yakin dan percaya diri pada kemampuan yang mereka miliki, termasuk ketika akan mengaplikasikannya di kehidupan sehari-hari," katanya.

Baca Juga: Melihat Puluhan Karya Inovatif Siswa di STEAM Expo 2023

2. Membantu anak menjadi problem solver lebih baik

Ilustrasi seorang anak laki-laki sedang membaca buku anak-anak. (Pixabay.com/FrancineS0321)

Manfaat ketiga adalah mengembangkan kemampuan berpikir kritis. "Metode STEAM mengajarkan anak cara memproses informasi secara efektif, mendorong mereka untuk mengobservasi, menganalisa, dan memprediksi solusi sehingga membantu anak menjadi problem solver lebih baik," ucapnya.

Kemudian, menumbuhkan kreativitas. "Metode STEAM dapat mendorong anak menggunakan imajinasinya untuk berpikir kreatif dari perspektif berbeda untuk menemukan solusi inovatif untuk suatu masalah," jelasnya.

Pendekatan ini juga bisa meningkatkan keterampilan berkomunikasi. Metode ini berfokus pada eksplorasi anak terhadap suatu hal baru. Secara alami, hal ini dapat membantu membangun kosa kata dan mengasah keterampilan berkomunikasi mereka," tuturnya. Selanjutnya, anak dapat membagikan ide, pikiran, pendapat dan emosi dengan cara lebih efektif. 

Baca Juga: Hanya Tukar Sampah 1 Kg, Bisa Dapat Layanan USG Gratis

Berita Terkini Lainnya