TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Menyongsong Era Digital, Digiclub Ulik Peran AI Dalam Pendidikan   

AI banyak memberikan kemudahan dalam akses digital

Diskusi publik yang diselenggarakan Digiclub, bahas soal peran AI di dunia pendidikan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Medan, IDN Times - Kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) atau yang populer disebut AI, dewasa ini sering menjadi pembahasan yang cukup masif. Di samping karena dunia telah memasuki era disrupsi digital, pemanfaatan teknologi juga dinilai perlu untuk diterapkan pada banyak sektor, termasuk pendidikan.

Melihat urgensinya AI bagi kelangsungan gaya hidup modern, Digiclub menggandeng Kominfo menghelat diskusi publik untuk menstimulus wawasan masyarakat soal penerapan AI beserta dampaknya. Kalangan dosen, guru, anak muda, hingga orangtua ikut andil pada perhelatan yang dilaksanakan pada Jumat, 28/06/2024 malam itu.

1. Digiclub ajak tenaga pendidikan beradaptasi dengan AI

Direktur Digiclub, Gustan Pasaribu, menyebutkan jika pandangan mereka ialah ingin menyebarluaskan peran AI kepada seluruh kalangan. Dalam momentum kali ini memang mereka memulainya dari dunia pendidikan.

"Jadi perkembangan tentang AI ini layak untuk dibahas bersama, sehingga kita nanti mendapatkan pemahaman yang mumpuni. Apalagi AI semakin berkembang. Contohnya Chat GPT yang sekarang sudah memasuki generasi Chat GPT 5. Kalau dilihat perkembangannya sekarang, begitu cepat, ya. Kalau kita memang tidak siap, mungkin kita akan jauh tertinggal. Kita lihat banyak dampak yang terjadi atas hadirnya AI, termasuk lapangan pekerjaan yang terancam hilang," kata Gustan.

Namun Gustan juga tidak dapat menampik jika hadirnya AI turut memberikan peran yang positif. Terlebih AI dapat menjadi peluang untuk mempermudah pekerjaan manusia.

"Maka kali ini kita lihat sudut-sudut mana di dalam peran AI yang berpengaruh terhadap peluang pendidikan. Saya rasa itu yang melatarbelakangi komunitas ini (Digiclub) untuk membangun sebuah komitmen kebersamaan. Terlebih memahami perkembangan digital di era 5.0 ini. Kami hadirkan pandangan pemerintah, yang dalam hal ini Kominfo, untuk menyikapinya. Supaya masyarakat bisa beradaptasi dalam kondisi tersebut," jelasnya.

2. AI dapat memberikan efisiensi bagi dunia pendidikan

Rahmanita Ginting selaku Kaprodi Magister Ilmu Komunikasi UMSU, mengatakan jika AI cukup memberikan peran yang signifikan untuk keberlangsungan dunia pendidikan. Contohnya seperti UMSU yang juga telah memeroses data berbantukan AI.

"Seperti pembuatan tugas akhir, ada pengecekan atau similarity. Kalau misalnya ada yang similarity-nya di bawah 40 persen, bisa diterima, kalau lebih dari itu tak bisa diterima thesisnya. Jadi diperlukan kerja AI untuk menghitung ini," kata Rahmanita.

AI disebut Rahmanita bisa menyerupai manusia. Namun yang kurang ialah intuitifnya. Namun meskipun begitu dirinya tak dapat menampik jika AI memiliki manfaat pula bagi dunia pendidikan.

"Menggunakan AI dapat menghemat waktu, seperti mencari referensi di internet yang dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Kemudian lebih hemat biaya, sebab banyak situs dan aplikasi gratis di internet yang menawarkan diskon. Lalu, dengan adanya AI belajar lebih cepat dan efisien. Ini kita tidak mungkin menghindari keberadaan AI dalam era revolusi industri 4.0 dan society 5.0 yang sarat dengan teknologi," terangnya.

Berita Terkini Lainnya