7 Pohon Terunik di Dunia yang Jarang Diketahui

Kendati memiliki nama yang tidak biasa, pohon penjara boab (Adansonia gregorio) justru tidak benar-benar digunakan sebagai penjara. Pohon ini diperkirakan berusia 1.500 tahun dan memiliki rongga besar. Terletak di selatan Derby, Australia Barat, nama pohon ini didapat karena diduga pernah digunakan sebagai sel tahanan. Pada tahun 1890, beberapa masyarakat Aborigin ditahan di pohon tersebut ketika mereka menuju ke Derby untuk menjalani hukuman. Akan tetapi, cerita tersebut telah terbantahkan sebab kurangnya bukti yang akurat.

Kendati demikian, harus diakui bahwa pohon penjara boab adalah spesimen yang memesona meskipun tampak sedikit aneh. Ketebalan batangnya hampir mencapai 15 meter, dan tampak megah dari luar. Karena itu, pohon penjara boab kerap menjadi objek wisata selama beberapa dekade.

Jabuticaba adalah pohon buah-buahan yang langka dan dapat ditemukan di Brasil. Dengan nama ilmiah Myrciaria cauliflora, pohon ini memiliki ketinggian sekitar 15—30 kaki. Ciri paling mencolok dari jabuticaba adalah ia menghasilkan buah pada batang. Dilansir TreeWorld WholeSale, buah jabuticaba berbentuk bulat, berwarna hitam, seperti anggur dengan kulit tebal mengkilap, serta daging buahnya yang tebal. Buahnya dikomersialkan, enak dimakan segar, dapat dibuat jus maupun dibuat selai dan jeli.

Mungkin pohon ini terlihat biasa-biasa saja, namun pennantia baylisiana termasuk langka di dunia, lho. Berasal dari famili Pennantiaceae, pohon pennantia baylisiana kini juga sedang terancam punah. Saat ini, spesimennya hanya tinggal satu yang ada di Kepulauan Tiga Raja, di lepas pantai utara Selandia Baru.

Rupanya, pohon ini telah ditemukan sejak 1945, tapi hilangnya habitat yang terus-menerus membuat jumlah spesimen ini berkurang. Satu-satunya spesimen yang tersisa adalah betina, dan secara fungsional, harapan untuk memperbanyak pohon-pohon ini terbatas.

Jika dilihat dari kejauhan, pohon boojum akan tampak seperti kaktus. Namun, pohon dengan nama ilmiah Fouquieria Columnaris ini tumbuh subur setinggi 15 meter di gurun Sonora dan Baja California, Meksiko. Sama seperti kaktus, batang boojum juga dapat menyimpan air dan ditumbuhi ranting berduri, serta memiliki bunga berwarna kuning. Sebagai tanaman asli gurun, pohon boojum juga terjadang ditanam di California selatan dan Arizona untuk menambah estetika lanskap alam.

Apa yang kita sebut sebagai jembatan, ternyata tidak melulu dibuat oleh manusia. Pasalnya, ada jembatan yang terbentuk secara alamiah, yang akan membuatmu takjub. Dilansir Baba-Mail, di lereng bukit Khasi dan Jaintia bagian selatan di Meghalaya, India, terdapat pohon dengan sistem akar yang sangat kuat dari pohon karet India yang berfungsi sebagai jembatan alami. Pohon karet ini telah digunakan selama berabad-abad oleh suku Khasis di daerah tersebut, yang menguasai seni menanam jembatan akar yang melintasi aliran sungai.

Selain itu, pohon ini juga dikenal sebagai Ficus elastis, mereka menghasilkan rangkaian akar sekunder di bagian atas batangnya. Sekaligus dapat bertumpu di atas batu-batu besar dan kuat di sepanjang tepi sungai. Akarnya akan terus tumbuh hingga menemukan pijakan tanah yang kokoh. Setelah akar membentuk jembatan, orang-orang akan menambahkan lapisan pelindung berupa tanah, batu, dan kayu. Oleh sebab itu, pohon yang dikenal sebagai jembatan akar ini pantas disebut keajaiban alam yang sesungguhnya.

Dengan sebutan pohon bola meriam, dikarenakan memiliki buah yang besar dan berbentuk bulat seperti bola meriam. Sama seperti pohon jabuticaba, pohon bola meriam juga menghasilkan buah langsung dari batangnya. Begitu juga dengan bunganya yang besar, indah, dan harum. Tetapi, bentuk buahnya tidak biasa, berkayu, bulat, bercangkang keras, dan berwarna coklat kemerahan.

Terkait asal keberadaannya, Missouri Botanical Garden mengulas bahwa pohon ini berasal dari hutan hujan Guyana (Guyana Perancis, Suriname dan Guyana) di timur laut Amerika Selatan, namun telah banyak ditanam di sejumlah daerah tropis hingga semi tropis di seluruh dunia.

Memiliki nama ilmiah Araucaria araucana, pohon teka-teki monyet merupakan cemara asli dari Chili tengah dan selatan serta Argentina barat. Penampilannya yang tidak biasa, memiliki daun yang aneh, berbatang tebal, dan rangkaian cabangnya membentuk lingkaran, namun terlihat sangat khas. Namanya didapat dari gagasan bahwa monyet akan sulit memanjatnya karena cabangnya yang berbentuk aneh sekaligus unik. Pohon ini diketahui dapat hidup selama ratusan tahun dan tingginya dapat mencapai 46 meter.

Keunikan beberapa pohon di atas sangat jarang diketahui, ditambah lagi dengan keberadaannya yang tumbuh di habitat tertentu. Apalagi, jika kita melihat pohon pada umumnya, tentu pohon tersebut akan menghasilkan buah di cabang atau ranting. Namun, beberapa pohon di atas justru sebaliknya, mereka menghasilkan buahnya langsung pada batang utama. Memang bukan main.