Anak-anak bermain permainan tradisional Jembatan Tapanuli. (Sumber gambar: Dokumentasi TGR Community, 2024)
"Jabbatan Tapanuli, nadenggan jala nauli..." Siapa yang bacanya sambil otomatis bernyanyi? Permainan Jembatan Tapanuli memang salah satu yang paling ngangenin. Ini adalah perpaduan sempurna antara nyanyian, interaksi, dan adu kekuatan yang selalu berakhir dengan tawa.
Permainan dimulai dengan dua anak menjadi "jembatan". Anak-anak lain berbaris seperti kereta api, berjalan melewati "jembatan" sambil bernyanyi. Tepat di akhir lagu, "jembatan" pun turun! Anak yang melintas saat itu akan tertangkap. Ia kemudian diberi pilihan rahasia untuk bergabung dengan salah satu "tiang jembatan".
Proses ini berlanjut hingga semua anak terbagi menjadi dua kelompok. Puncaknya adalah momen yang paling ditunggu: adu tarik tambang! Kedua kelompok akan saling berhadapan, menguji kekuatan kolektif dalam suasana yang heboh dan tak terlupakan.
Kenapa Sih Permainan Ini Penting untuk Dilestarikan?
Mungkin kelihatannya sepele, tapi permainan tradisional punya segudang manfaat yang tak tergantikan.
Bikin Akrab: Semua dimainkan bersama, mengajarkan kerja sama dan gotong royong.
Jujur Itu Keren: Aturannya jelas. Yang curang pasti tidak disukai, ini mengajarkan sportivitas.
Mental Baja: Permainan seperti Marsitukkel melatih kegigihan dan semangat pantang menyerah.
Super Kreatif: Hanya dengan bambu, daun, dan batu, keseruan tercipta. Ini bukti hubungan erat kita dengan alam.
Sayangnya, semua kenangan indah ini terancam punah. Untungnya, sudah ada berbagai pihak seperti Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Sumut dan pemerintah yang mulai bergerak melestarikannya.
Melestarikan permainan ini bukan sekadar nostalgia. Ini adalah investasi untuk generasi mendatang. Biar mereka tahu kalau bahagia itu tidak melulu soal layar gawai, tapi juga tawa dan keringat bareng teman-teman di halaman rumah. Nah, dari 7 permainan di atas, mana yang paling membekas di ingatanmu?