7 Fakta Unik Sero Ambrang, Otter Cakar Kecil yang Rentan Dieksploitasi

Tahukah kamu kalau sero ambrang atau berang-berang cakar kecil asia adalah spesies berang-berang terkecil di dunia? Ya, berat berang-berang ini gak lebih dari 5,4 kilogram. Panjang tubuhnya berkisar antara 40—63,5 sentimeter. Ekornya yang tebal di bagian pangkal panjangnya maksimal cuma 30 sentimeter, ungkap laman Animal Diversity. Tubuhnya yang ramping dan panjang itu dilapisi rambut padat berwarna cokelat gelap keabu-abuan, dan ada warna krem di bagian wajah juga leher.

Sero ambrang tersebar secara alami mulai dari Cina, India, sampai Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Di negara kita, otter dengan nama ilmiah Aonyx cinerea ini bisa ditemukan di Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Mereka paling suka lahan basah dan wilayah rawa yang terdapat banyak semak-semak untuk berlindung. Sarangnya seringkali digali di tepi sungai berlumpur. Di Jawa Barat, sero ambrang biasanya mendiami saluran irigasi, danau, persawahan, sampai hutan bakau, terang laman Animalia. Kalian pernah lihat, gak?

Gak semua berang-berang yang kamu temukan di sekitarmu itu sero ambrang, lho. Di Indonesia hidup empat spesies berang-berang. Selain sero ambrang, ada berang-berang pantai (Eurasian otter), berang-berang gunung (hairy-nosed otter), dan berang-berang wregul (smooth-coated otter). Mereka semua dikelompokkan dalam genusnya sendiri-sendiri.

Sero ambrang masuk dalam genus Aonyx yang mengelompokkan spesies berang-berang tanpa cakar. Di genus ini, ada berang-berang nircakar afrika (Aonyx capensis) dan berang-berang nircakar kongo (A. congicus). Berang-berang pantai (Lutra lutra) dan berang-berang gunung (L. sumatrana) dikelompokkan dalam genus Lutra. Sementara itu, berang-berang wregul (Lutrogale perspicillata) jadi satu-satunya anggota genus Lutrogale yang masih hidup saat ini.

Sero ambrang punya cakar yang kecil, pendek, dan tumpul. Saking kecilnya, beberapa cakarnya bahkan gak sampai melebihi ujung jarinya. Ciri khasnya ini jadi inspirasi namanya, yakni berang-berang cakar kecil atau small-clawed otter. 

Di samping itu, kaki sero ambrang cuma berselaput sebagian. Selaputnya cuma terdapat sampai di buku jari terakhir di tiap jarinya. Oleh karena itu, kaki sero ambrang lebih terampil dan tangkas.

Berkat keterampilannya itu, otter bercakar kecil ini biasa menggunakan kaki depannya untuk menggali, mengambil makanan, sampai menangkap mangsa. Kecenderungannya itu beda dari berang-berang lain yang lebih menggunakan mulutnya. Menurut penjelasan Georgia Aquarium, cakar kecil dan kaki berselaput sebagian membuat sero ambrang tetap mampu berenang lincah tanpa mengurangi keterampilan kakinya untuk berburu.

Sero ambrang sejatinya merupakan hewan sosial. Bahkan bisa dibilang, mereka ini jenis berang-berang paling sosial. Sero ambrang hidup dalam unit keluarga atau kelompok. Menurut International Otter Survival Fund, otter ini biasanya terlihat di dalam kelompok berjumlah 4—8 individu, bahkan bisa mencapai 15 individu. 

Kelompok ini biasanya terdiri dari sepasang jantan dan betina yang berpasangan sehidup semati bersama anak-anaknya. Mereka sering terlihat menghabiskan waktu bersama untuk bersantai atau saling membersihkan tubuh. Mereka juga sangat aktif dan suka bermain. Sero ambrang sering terlihat berseluncur di tepi sungai berlumpur dan main kejar-kejaran di dalam air. Mereka cuma berpergian sendirian kalau lagi berburu.

Di balik wajah dan tingkah menggemaskan berang-berang ini, sero ambrang sebenarnya tengah menghadapi banyak ancaman serius. Sero ambrang diburu untuk diambil kulitnya, organnya pun secara keliru diyakini memiliki khasiat. Anak-anak sero ambrang juga sering diambil dan dipisahkan dari induknya untuk dijadikan hewan peliharaan seiring meningkatnya popularitas otter atau berang-berang sebagai hewan peliharaan. Belum lagi adanya ancaman polusi dan perusakan habitat yang terus melahap habis tempat tinggal sero ambrang sampai detik ini.

Meski menghadapi berbagai ancaman serius, sero ambrang atau berang-berang cakar kecil asia tidak tergolong hewan yang dilindungi di Indonesia. Dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.20/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi, sero ambrang adalah satu-satunya spesies berang-berang di Indonesia yang belum dapat perlindungan hukum. Hanya berang-berang pantai, berang-berang gunung, dan berang-berang wregul saja yang tergolong hewan dilindungi di negara kita. 

Padahal, sero ambrang sudah diklasifikasikan sebagai spesies rentan atau vulnerable dalam Daftar Merah IUCN dengan tren populasi mengalami penurunan. Bahkan, laman Down to Earth juga mengabarkan kalau CITES telah resmi memasukkan spesies ini dalam Apendiks I sebagai spesies terancam punah dan dilarang diperdagangkan sejak 2019 lalu. Semoga saja sero ambrang bisa segera dapat perlindungan yang dibutuhkan, ya!

Nah, sekarang sudah kenal lebih jauh dengan otter satu ini, kan? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang sero ambrang atau berang-berang cakar kecil asia? Apa kamu setuju kalau otter ini harus segera dapat perlindungan hukum?