Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Harimau Sumatra di Medan Zoo. (Saddam Husein for IDN Times)

Kematian tiga Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di Gampong Ie Buboh, Kecamatan Meukek, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh pada Agustus lalu menjadi duka dunia konservasi. Kematian harimau disebabkan karena terkena jerat.

Kasus kematian ini membuat semakin berkurangnya jumlah populasi harimau itu. Upaya konservasi terus dilakukan, mulai dari patroli di habitat hingga penangkapan para pelaku perburuan.

Namun apakah kalian tahu, ada sejumlah fakta tentang Harimau Sumatra. IDN Times mencoba merangkumnya. Semoga bisa membuat para pembaca semakin paham dan menjaga agar Si Belang tetap eksis.

1. Harimau Sumatra masuk dalam daftar merah IUCN

Petugas BBKSDA Riau berusaha membuka sling jeretan dari kaki Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) yang mati terjerat saat akan dilakukan nekropsi di Kantor BBKSDA Riau di Pekanbaru, Riau, Minggu (17/10/2021). Harimau Sumatera berjenis kelamin betina ini ditemukan mati dengan kaki terjerat di Desa Tanjung Leban, Kabupaten Bengkalis. (ANTARA FOTO/Rony Muharrman)

Harimau Sumatra sudah masuk dalam daftar merah Uni Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) sebagai satwa yang hampir punah. Jumlahnya diprediksi tinggal 400 ekor tersebar di pulau Sumatra.

Terus berkurangnya luas habitat karena aktifitas deforestasi menjadi ancaman kepunahan Harimau Sumatra. Belum lagi jumlah perburuan yang masih masif terjadi. Bagian-bagian tubuh harimau kerap dijual. Meskipun sudah banyak kasus yang terungkap, para pelakunya tidak jera.

2. Satwa yang andal dalam berburu

Editorial Team

Tonton lebih seru di