Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/August de Richelieu)

Tekanan akademik adalah hal yang umum dalam dunia pendidikan, tetapi ketika terlalu berlebihan, hal ini bisa berdampak buruk pada kesehatan mental dan fisik anak. Banyak siswa merasa tertekan untuk selalu mendapatkan nilai tinggi, memenuhi ekspektasi orangtua, atau bersaing dengan teman-temannya. Jika dibiarkan, tekanan akademik yang berlebihan bisa menyebabkan stres berkepanjangan dan bahkan kehilangan minat terhadap belajar.

Sebagai orangtua atau pendidik, penting untuk mengenali tanda-tanda ketika anak mulai merasa terbebani oleh tuntutan akademik. Berikut adalah lima tanda yang menunjukkan bahwa anak mengalami tekanan akademik yang berlebihan.

1. Sering mengeluh lelah atau kehilangan energi

ilustrasi anak (pexels.com/Keira Burton )

Anak yang mengalami tekanan akademik sering merasa kelelahan secara fisik maupun mental. Mereka mungkin sulit bangun di pagi hari, sering mengantuk di kelas, atau kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas lain di luar belajar.

Jika anak mulai mengeluh lelah terus-menerus atau tampak tidak berenergi meskipun sudah cukup tidur, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka terlalu dipaksa untuk belajar tanpa waktu istirahat yang cukup.

2. Perubahan mood yang drastis

ilustrasi anak (pexels.com/Monstera Production)

Anak yang tertekan secara akademik sering menunjukkan perubahan emosi yang tidak biasa. Mereka bisa menjadi mudah marah, mudah tersinggung, atau bahkan sering menangis tanpa alasan yang jelas.

Jika anak yang biasanya ceria tiba-tiba menjadi pendiam atau mudah frustasi setiap kali berbicara tentang sekolah, itu bisa jadi tanda bahwa mereka merasa terbebani dengan tugas dan ekspektasi akademik yang terlalu tinggi.

3. Menghindari tugas sekolah

ilustrasi orangtua dan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Tekanan akademik yang berlebihan bisa membuat anak kehilangan motivasi belajar. Mereka mungkin mulai menghindari tugas sekolah, menunda pekerjaan rumah, atau bahkan mencari alasan untuk tidak masuk sekolah.

Ketika anak yang sebelumnya rajin belajar tiba-tiba kehilangan minat atau merasa putus asa dengan pelajaran, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka merasa kewalahan dengan tekanan akademik yang mereka hadapi.

4. Gangguan tidur atau pola makan berubah

ilustrasi anak (pexels.com/Roman Biernacki)

Anak yang terlalu tertekan dengan urusan akademik sering mengalami gangguan tidur, seperti sulit tidur di malam hari atau terbangun dengan perasaan cemas. Selain itu, mereka juga bisa mengalami perubahan pola makan, entah itu kehilangan nafsu makan atau justru makan berlebihan sebagai bentuk pelampiasan stres.

Perubahan pola tidur dan makan ini tidak boleh diabaikan, karena bisa berdampak buruk pada kesehatan fisik anak dalam jangka panjang.

5. Sering mengeluh sakit tanpa penyebab yang jelas

ilustrasi anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Tekanan akademik yang berlebihan bisa menyebabkan stres yang berujung pada keluhan fisik, seperti sakit kepala, sakit perut, atau nyeri otot tanpa alasan medis yang jelas. Ini adalah reaksi tubuh terhadap stres berkepanjangan yang dialami anak.

Jika anak sering mengeluh sakit setiap kali harus pergi ke sekolah atau menghadapi ujian, itu bisa menjadi tanda bahwa mereka mengalami tekanan akademik yang terlalu besar.

Tekanan akademik yang berlebihan bisa berdampak buruk pada kesehatan mental, emosional, dan fisik anak. Sebagai orangtua atau pendidik, penting untuk mengenali tanda-tanda ini dan membantu anak menemukan keseimbangan antara belajar dan beristirahat.

Editorial Team