Buku ini menceritakan seorang Kuma. Banyak orang beranggapan bahwa kehidupan Kuma sangat seru. Kuma memiliki ayah seorang pelawak, ibunya merupakan presenter terkenal, adiknya seorang content creator di YouTube dan telah memiliki banyak penggemar. Keluarga Kuma membuat sebuah program acara lawak dengan tajuk ‘Ketawa Ketiwi’, dan Kuma diminta keluarganya untuk mengisi acara tersebut. Kuma yang tidak ahli melawak sedikit dibuat pressure karena hal ini.
Selain Kuma, ada pula pemuda bernama Bo. Ibunya sudah lama meninggal, ayahnya sakit-sakitan, dan kakaknya susah diandalkan. Bo harus bekerja keras untuk membiayai dirinya sendiri dan ayahnya, belum lagi kakaknya yang selalu meminta uang padanya. Hal tersebut membuat Bo kerap kali berpikir untuk mengakhiri hidupnya.
Awalnya Kuma dan Bo tidak saling mengenal, sampai akhirnya mereka menjadi teman karena awal pertemuan mereka di Kafe Ceria. Kuma yang tadinya hanya ingin sekedar berlatih stand-up comedy di Kafe Ceria untuk persiapan acara di Ketawa Ketiwi, setelah bertemu dengan Bo, tujuannya bertambah yaitu ingin melihat Bo tertawa karena lelaki itu nyaris tidak pernah tertawa secara lepas karena beban hidup yang ditanggungnya begitu berat.
Cerita yang terdapat pada novel ini mungkin akan relatable bagi para pembaca, seperti menghadapi toxic family, menjadi anak yang harus menanggung ekonomi keluarga, merawat sendirian orang tua yang sudah sepuh atau sakit-sakitan, menghadapi insecurity serta terasa berat dalam memenuhi ekspektasi tinggi dari orang tua.
Bukan hanya terfokus pada topik kesehatan mental, buku ini juga menceritakan bagaimana melakukan stand-up comedy yang juga tidak mudah seperti orang-orang lain pikirkan.