Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Potret Orangutan Tapanuli (kiri) dan Orangutan Sumatra (Kanan) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Sekilas tampak sama, tapi jika diamati lebih dekat ada perbedaan yang mencolok. Inilah mengapa orangutan Tapanuli dibedakan dengan dua jenis orangutan lainnya di Indonesia, yakni orangutan Kalimantan dan orangutan Sumatera yang habitatnya di Sumut dan Aceh.

Perbedaan ini bahkan sudah terjadi secara genetika sejak jutaan tahun yang lalu. Dalam buku terbitan YEL/SOCP (Yayasan Ekosistem Lestari/Sumateran Orangutan Conservation Program) menyebutkan, pemisahan genetika orangutan Tapanuli dari orangutan Sumatera terjadi sekitar 3,38 juta tahun silam, sedangkan pemisahan dari orangutan Kalimantan terjadi sekitar 670 ribu tahun yang lalu.

Melalui kemajuan teknologi di bidang genetika dan penelitian mendalam baik secara morfologi, ekologi, serta perilaku orangutan, belakangan diketahui orangutan tapanuli memiliki ciri-ciri berbeda dengan ciri umum Orangutan Sumatra. Diberi label Pongo tapanuliensis, “spesies baru” ini hanya ditemukan di ekosistem Batang Toru di tiga kabupaten, yakni Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan.

Oleh karena itu pula nama latin mereka dibedakan. Orangutan Tapanuli dengan nama latin Pongo Tapanuliensis, orangutan Sumatera dengan sebutan Pongo Abelii, dan orangutan Kalimantan dengan nama Pongo Pygmaeus.

Dibandingkan orangutan lainnya, populasi Pongo Tapanuliensis sangatlah kecil. Berdasarkan riset terakhir, di habitatnya tinggal tersisa sekitar 800 ekor. Merujuk situs International Union for Conservation of Nature (IUCN), satwa yang sebagian besar habitatnya berada di atas 850 meter ini telah masuk daftar merah dengan keterangan sangat terancam punah (critically endangered).

Usia hidupnya ditaksir mencapai umur 50-60 tahun. Dengan perilaku betina orangutan tapanuli baru punya anak pertama di usia 15 tahun, dan jarak antarmelahirkan anak sekitar 8 atau 9 tahun, maka bicara upaya konservasi sudah tentu membutuhkan kerja ekstra keras dari semua pihak.

Meski sama-sama berada di Pulau Sumatra, secara fisik Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera memiliki perbedaan.

Berikut IDN Times mengulas 5 potret perbedaan antara Orangutan Tapanuli dan Orangutan Sumatera, dikutip dari buku Membingkai Satwa Primata Indonesia dalam Tiga Pilar: Biologi, Konservasi, Biomedis yang ditulis oleh Wanda Kuswanda & Tri Atmoko. 

Karya photostory ini didukung oleh GardaAnimalia melalui Bela Satwa Project. Yuk simak:

1. Tengkorak dan tulang rahang Orangutan Tapanuli lebih halus daripada Orangutan Sumatra

Potret Orangutan Tapanuli (kiri) dan Orangutan Sumatra (Kanan) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Wanda Kuswanda membeberkan dari ciri-ciri fisik Orangutan Tapanuli tengkorak dan tulang rahangnya lebih halus dibanding Orangutan Sumatra.

Tetapi Bulu Orangutan Sumatra juga cenderung lebih tebal daripada kerabatnya di Tapanuli.

2. Kepala Orangutan Tapanuli lebih kecil dan bobot lebih ringan

Editorial Team

Tonton lebih seru di