5 Fakta Unik Tylosaurus, Monster Laut Purba Pemakan Dinosaurus

Artikel di jurnal Transactions of the Kansas Academy of Science dan Conference: 5th Triennial Mosasaur Meeting – a global perspective on Mesozoic marine amniotes menjelaskan kalau panjang maksimal Tylosaurus sekitar 12 sampai 15,8 meter. Spesimen terbesar yang pernah ditemukan diberi nama Bunker dan sekarang disimpan di Amerika Serikat, tepatnya di University of Kansas Natural History Museum. Dengan ukuran sebesar itu Tylosaurus jadi salah satu Mosasauridae terbesar yang pernah ada.

Reptil laut ini sendiri punya perawakan yang terlihat seperti gabungan biawak dan ikan. Ia punya moncong panjang seperti biawak, kulit bersisik seperti biawak, dan kemungkinan juga punya lidah bercabang seperti biawak. Namun di sisi lain hewan ini hidup di air, punya empat sirip, punya satu ekor, dan tubuhnya memanjang seperti ikan hiu. Bentuk tubuh demikian membuatnya bisa berenang dengan cepat dan berburu dengan sangat efisien.

Tak cuma berukuran raksasa Tylosaurus juga jadi predator puncak di habitatnya dan hampir bisa memakan apapun. Bukti fosil sendiri menunjukan hewan ini sanggup memakan berbagai makhluk laut seperti ikan, kura-kura, hiu, burung, bahkan reptil lain yang lebih kecil, jelas artikel di jurnal Journal of Vertebrate Paleontology. Tak hanya itu beberapa fosil cumi-cumi raksasa dan ammonite juga menunjukan bekas gigitan Tylosaurus yang menandakan kalau Tylosaurus juga memakan kedua moluska tersebut.

Bahkan selain hewan laut Tylosaurus juga diketahui mampu memakan hewan darat seperti dinosaurus, lho. Hal ini dibuktikan dari adanya bekas gigitan pada fosil Hadrosaurus yang ditemukan di Alaska, Amerika Serikat. Para ahli berspekulasi kalau saat Hadrosaurus tersebut mati bangkainya terbawa arus laut yang pada akhirnya ditemukan dan dimakan oleh Tylosaurus yang sedang berenang.

Dilansir National Geographic Kids, Tylosaurus hidup sekitar 85 juta tahun yang lalu pada periode kapur akhir. Ia merupakan hewan full akuatik yang secara penuh hidup di perairan. Walau berkerabat dekat dengan kadal dan ular hewan ini tidak bisa naik ke daratan, berjalan di daratan, atau memanjat. Ia makan, melahirkan, dan beristirahat sepenuhnya di air. Namun sebagai reptil Tylosaurus tetap bernafas di udara dan harus menghirup oksigen secara langsung dari udara.

Tylosaurus sendiri menghuni wilayah yang disebut Western Interior Seaway yang sekarang sudah berubah menjadi daerah Amerika Utara. Saat itu lautan tidak jauh berbeda dari masa kini dengan air yang berlimpah, ombak di mana-mana, dan terumbu karang yang kaya. Hanya saja spesies hewan dan tumbuhan yang ada di pantai dan laut jauh berbeda dengan yang hidup di masa kini.

Tylosaurus diklasifikasikan ke dalam ordo Squamata dan hampir semua reptil dari ordo ini merupakan hewan berdarah dingin. Namun berbeda dengan squamata lain Tylosaurus dan kerabat-kerabatnya justru dikategorikan sebagai hewan berdarah panas, terang artikel di jurnal Palaeontology. Sebagai hewan berdarah panas kemungkinan Tylosaurus memiliki banyak keuntungan jika dibandingkan reptil lain yang berdarah dingin.

Pertama, stamina Tylosaurus jauh melebihi reptil lain sehingga ia bisa berenang lebih cepat dan lebih jauh. Kedua, dengan menjadi hewan berdarah panas Tylosaurus lebih tahan dengan suhu dingin sehingga bisa berenang ke wilayah dengan perairan dingin. Terakhir, Tylosaurus punya kemampuan adaptasi yang lebih baik sehingga mampu bertahan di periode kapur yang punya suhu tidak stabil. Dari Tylosaurus kita belajar kalau perbedaan terkadang juga membawa efek positif pada kehidupan.

Sebagai reptil predator Tylosaurus bukan termasuk hewan sosial yang hidup berkelompok dan bahkan cenderung agresif ke sesamanya, jelas artikel di jurnal Transactions of the Kansas Academy of Science. Hal ini dibuktikan dari adanya bekas gigitan Tylosaurus pada fosil Tylosaurus lain. Bekas gigitan tersebut kemungkinan disebabkan oleh beberapa hal, seperti persaingan dalam berburu, persaingan memperebutkan pasangan, sampai persaingan memperebutkan wilayah kekuasaan. Sifat agresif ini juga tak hanya terlihat pada Tylosaurus, reptil lain seperti ular, kadal, dan biawak juga banyak yang menunjukan hal yang sama.

Di zaman modern ukuran reptil memang tak seberapa besar yang mana berbanding terbalik dengan zaman purba. Di zaman purba ada banyak reptil raksasa seperti Tylosaurus. Tak tanggung-tanggung, Tylosaurus mampu tumbuh hingga panjang belasan meter. Ia juga bisa memakan berbagai hewan mulai dari ikan, burung, sampai dinosaurus. Karena ukuran dan keganasannya tersebut maka tidak mengherankan jika Tylosaurus dijuluki sebagai monster laut purba.