Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Longnose gar (commons.wikimedia.org/harum.koh)

Longnose gar adalah ras ikan masuk dalam famili lepisosteidae. Longnose gar masuk dalam genus lepisosteidae diperkirakan sudah ada sejak 100 juta tahun lalu dari era pleistosen. Ikan gar memiliki ciri primitif dari usus katup spiralnya.

Linnaeus pertama kali mendeskripsikan longnose gar pada 1758 di Virginia, Amerika Serikat. Awalnya diberi nama esox osseus untuk longnose gar. Genus esox akhirnya dialihkan ke ikan tombak. Kini, longnose gar dengan nama ilmiah lepisosteus osessus.

Hewan ini dikenal dengan berbagai nama seperti longnose garpike, fish gar, billfish, nose gar, scissorlips dll. Dalam bahasa Spanyol disebut pejelagarto, gaspar picudo. Pada Perancis bernama garpique longnez dan lepisostee osseuse. Lauhauki (Finlandia) dan kostlin obecny (Ceko).

Sesuai namanya, ikan ini dikenal karena moncongnya yang panjang. Baca selengkapnya.

1.Habitat longnose gar

Longnose gar (commons.wikimedia.org/USFWSmidwest)

Longnose gar berenang di perairan Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, samudra: Pasifik dan Atlantik. Mereka ditemukan di aliran sungai: Mississippi, Missouri  dan Cheasepeake bay dan teluk: Mobile dan Perdido.

Dilansir Floridamuseum, longnose gar pun suka berdiam di waduk, rawa, muara yang mengalir lambat. Biasanya ikan dewasa ditemukan mengambang di sungai yang mengalir lambat, sedangkan ikan lebih muda cenderung bersembunyi di perairan yang tenang.

2.Dapat bertahan hidup di air dengan sedikit oksigen

Longnose gar (commons.wikimedia.org/David Stang)

Mengutip Dnr.maryland, longnose gar dapat bertahan hidup di air dengan sedikit oksigen. Sebab, mereka memiliki kantong renang dapat menyerap udara yang mereka serap menggunakan insang ketika berada di permukaan air untuk menambah oksigen.

Kelebihan itu digunakan lognose gar untuk bertahan hidup dalam kondisi yang keras dan menempati habitat dengan tingkat oksigen yang rendah. Di musim panas, ketika kadar oksigen rendah, ikan ini kerap kali berbaring di dekat permukaan air.

3.Ikan berwarna dominan hijau, coklat, kuning dan putih

Longnose gar (commons.wikimedia.org/Jiaqian AirplaneFan)

Ikan ini bercirikan torpedo dilapisi sisik, rahangnya memanjang dengan moncong seperti jarum yang lebih panjang daripada kepalanya. Longnose gar ditandai dengan bintik-bintik hitam besar.

Siripnya bergaris warna coklat tua membentang dari hidung hingga ekor. Panjangnya mencapai maksimal 4 kaki dan berat 28 pon. Tubuhnya berwarna coklat zaitun hingga hijau di bagian punggung serta berwarna kuning hingga putih di bagian perut.    

4.Moncong panjangnya dipakai untuk memburu mangsa

Longnose gar (commons.wikimedia.org/SteggyLu)

Moncong panjangnya memiliki satu baris gigi yang panjang dan tajam. Soal mencari makanan, longnose dapat melakukannya pada siang dan malam hari, tetapi produktifnya terjadi di malam hari.

Longnose gar adalah predator tipe penyergap untuk menangkap mangsanya. Moncongnya yang panjang digunakan untuk menjepit mangsa dan menelannya dengan kepala terlebih dahulu.

Prosesnya, longnose akan menerjang, menggetarkan kepalanya dan menusuk mangsanya. Mangsanya ikan: shad, herirng, bullhead, sunfish. Selain ikan, longnose gar memakan udang karang, katak bahkan hewan pengerat. Ikan gar muda memakan copepoda dan serangga.

5. Dimanfaatkan oleh manusia

Longnose gar (commons.wikimedia.org/Steven G. Johnson)

Lantaran ditemukan di perairan Amerika, membuat longnose gar diminati oleh suku Indian sebagai sumber makanan. Beberapa orang menganggap daging ikan gar sangat lezat. Ikan dipancing untuk tujuan komersial di Arkansas, jelas Animalia bio.

Ikan ini dapat dipancing dengan umpan berupa busur atau tombak. Cara kedua, menggunakan umpan tali nilon yang sudah usang dipancing di bawah permukaan air atau dangkal. Lantaran bergigi besar, longnose gar dapat menyebabkan luka atau sayatan. Jadi harap berhati-hati jika memancing ikan ini.

Longnose gar tidak memilii banyak predator, namun mereka kerap dimangsa oleh burung pemakan ikan yakni osprey dan buaya amerika. Nama ilmiahnya diambil dari kata Yunani yakni lepis artinya ‘sisik’ dan osteus bermaksud ‘tulang’.

Editorial Team