Ilustrasi kecoak. (Pexels/Erik Karits)
Kecoak diprediksi akan menjadi hewan yang bertahan jika terjadi perubahan iklim ekstrem di muka bumi. Hewan ini adalah serangga yang pernah punya pengalaman lolos dari kepunahan minor pada zaman karbon sekitar 305 juta tahun lalu.
Hewan ini unik karena dianggap paling sukses bisa bertahan hidup hingga saat ini. Kecoak teridentifikasi sejak zaman karbon. Saat itu bumi masih menjadi satu benua besar yang disebut dengan Pangaea dan kemudian terbagi menjadi Amerika utara dan selatan, Afrika, Eropa, dan Asia.
Spesies kecoak diidentifikasi dari fosil yang ditemukan dari Zaman Karbon. Mereka merupakan grup serangga utama yang fosilnya paling banyak ditemukan di Amerika Utara, Eropa, dan Pegunungan Ural (kini Rusia dan Kazakhstan). Itu mengapa Zaman Karbon disebut sebagai “The Age of Cockroaches” atau Era Kecoak.
Saat itu kondisi bumi memiliki temperatur tinggi dan berubah drastis menjadi dingin dan kering. Perubahan iklim seperti itu telah menyebabkan kepunahan banyak flora dan fauna, namun kecoak mampu bertahan hidup hingga saat ini.
Kecoak mampu hidup pada suhu ekstrem. Pada fase instar kecoak (fase sebelum dewasa) jenis Blaptica dubia, misalnya, menurut sebuah riset, dapat bertahan hidup dari suhu -3,1 hingga 49,9 derajat Celcius
Kecoak mampu bertahan hidup dari Zaman Karbon karena mereka telah mencapai bentuk tubuh optimum. Bentuk tubuhnya dinilai memungkinkan untuk lolos dari semua bahaya pada awal sejarah evolusi mereka.
Bentuk tubuh kecoak yang optimum dan sayap yang bisa dilipat di sepanjang tubuh membuat mereka mampu lepas dari kepunahan minor pada Zaman Karbon dan bersembunyi dari predator yang akan memangsa. Kecoak menjadi salah satu makhluk tertua yang mendiami bumi.