Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

5 Alasan Kenapa Daun Tanaman Berlubang, Bukan Sekadar Hama

ilustrasi monstera adansonii (vecteezy.com/ Adipra studio)
ilustrasi monstera adansonii (vecteezy.com/ Adipra studio)

Melihat daun tanaman berlubang sering kali membuat panik, apalagi kalau tanaman itu dirawat sepenuh hati. Kebanyakan orang langsung menyimpulkan kalau penyebabnya pasti hama, padahal belum tentu. Fenomena daun berlubang gak selalu berkaitan dengan gangguan serangga. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan hal itu terjadi, bahkan beberapa di antaranya datang dari kondisi alami.

Mengabaikan tanda-tanda ini bisa membuat tanaman makin rusak tanpa tahu penyebab sebenarnya. Penting untuk mengenali berbagai kemungkinan yang menyebabkan daun berlubang supaya langkah perawatan lebih tepat. Lewat artikel ini, mari cari tahu lima alasan yang sering jadi penyebabnya. Siapa tahu, salah satu di antaranya sedang terjadi di rumah.

1. Paparan sinar matahari berlebih

ilustrasi memberikan cahaya (freepik.com/freepik)
ilustrasi memberikan cahaya (freepik.com/freepik)

Sinar matahari memang penting untuk proses fotosintesis, tapi kalau berlebihan justru bisa merusak daun. Daun yang terlalu lama terkena sinar matahari langsung, terutama pada jam-jam terik, bisa mengalami luka bakar. Luka ini awalnya muncul sebagai bercak cokelat yang akhirnya berubah jadi lubang. Tanaman yang baru saja dipindahkan dari tempat teduh ke lokasi yang lebih panas cenderung lebih rentan terhadap hal ini.

Biasanya, daun yang terbakar matahari akan tampak kering di bagian tepinya, kemudian menghitam dan mengelupas. Dalam kondisi ini, tanaman terlihat seperti kekurangan air, padahal masalah utamanya ada pada intensitas cahaya yang diterima. Solusinya bisa dengan memindahkan tanaman ke tempat yang mendapatkan sinar matahari tidak langsung atau memakai shading net. Penyesuaian posisi tanam kadang sederhana, tapi sangat berpengaruh.

2. Kondisi angin kencang

ilustrasi alocasia macrorrhiza (pixabay.com/sandid)
ilustrasi alocasia macrorrhiza (pixabay.com/sandid)

Angin bukan cuma membantu proses penyerbukan, tapi juga bisa jadi musuh diam-diam bagi tanaman. Angin kencang yang terus-menerus menerpa daun bisa menyebabkan robekan halus yang lama-lama membesar jadi lubang. Apalagi kalau daun bersentuhan dengan permukaan kasar seperti tembok, pagar, atau tanaman lain. Gesekan berulang inilah yang membuat struktur daun melemah dan akhirnya rusak.

Hal ini sering terjadi pada tanaman berdaun lebar seperti monstera atau alocasia. Daunnya yang besar membuatnya lebih mudah terkena terpaan angin dibanding daun kecil. Untuk menghindari hal ini, penting menempatkan tanaman di lokasi yang lebih terlindungi, misalnya di dekat dinding atau dalam ruang semi-outdoor. Pemasangan pelindung angin juga bisa membantu meredam intensitas terpaan.

3. Kekurangan nutrisi

ilustrasi pupuk organik (freepik.com/freepik)

Tanaman yang kekurangan unsur hara esensial seperti kalsium dan magnesium biasanya menunjukkan gejala pada daunnya. Salah satu gejala awalnya bisa berupa bercak tak beraturan yang lama-lama berkembang jadi lubang. Jaringan daun menjadi rapuh dan mudah rusak karena kekurangan nutrisi yang bertugas memperkuat struktur sel. Ini sering terjadi pada tanaman yang terlalu lama berada di media tanam yang sama tanpa pemupukan tambahan.

Tanpa pemupukan yang tepat, daun jadi mudah terkoyak bahkan oleh hujan atau tekanan ringan. Warna daun biasanya juga ikut memudar atau berubah, tergantung unsur apa yang kurang. Pemberian pupuk organik secara rutin bisa membantu memperbaiki kondisi ini. Pilih pupuk dengan kandungan makro dan mikro yang seimbang supaya tanaman tumbuh optimal.

4. Infeksi jamur atau bakteri

potret bacterial leaf blight (commons.wikimedia.org/Scot Nelson)

Tak semua penyakit tanaman datang dalam bentuk serangga, beberapa justru berasal dari mikroorganisme seperti jamur dan bakteri. Infeksi ini sering menyerang jaringan daun dari dalam, membuatnya membusuk dan berlubang. Prosesnya gak selalu cepat, tapi begitu muncul lubang, penyebarannya bisa meluas ke daun-daun lain. Salah satu cirinya adalah adanya lingkaran cokelat atau kehitaman di sekitar lubang.

Penyakit seperti leaf spot atau bacterial leaf blight umum ditemukan pada tanaman tropis yang terlalu lembap. Kelembapan tinggi mempercepat pertumbuhan patogen yang menyerang daun. Perlu pengontrolan kelembapan, sirkulasi udara, dan penggunaan fungisida alami untuk mencegah penyebaran. Pastikan juga peralatan berkebun dalam keadaan steril supaya gak jadi media penularan.

5. Struktur daun alami

ilustrasi monstera deliciosa (pexels.com/Elena Golovchenko)
ilustrasi monstera deliciosa (pexels.com/Elena Golovchenko)

Beberapa tanaman memang punya bentuk daun berlubang sebagai bagian dari struktur alaminya. Misalnya saja monstera deliciosa yang terkenal dengan daun bercelah besar, atau rhaphidophora tetrasperma dengan bentuk mirip tapi lebih kecil. Lubang ini bukan karena hama, melainkan hasil adaptasi supaya daun bisa bertahan dalam kondisi hutan hujan tropis. Celah itu membantu cahaya matahari masuk ke bagian bawah tanaman dan mengurangi tekanan angin.

Banyak yang mengira lubang ini adalah kerusakan, padahal justru jadi daya tarik utama dari tanaman tersebut. Sayangnya, tanpa informasi yang cukup, pemilik tanaman sering kali mencoba mengobatinya atau memangkas daun tersebut. Padahal, memahami karakteristik tanaman bisa mencegah salah persepsi dan perlakuan yang keliru. Penting banget mengenali jenis tanaman sebelum menarik kesimpulan dari penampilannya.

Lubang pada daun gak selalu berarti tanaman sedang diserang hama. Ada banyak faktor lain yang bisa jadi penyebab, mulai dari lingkungan, nutrisi, hingga sifat alami tanaman itu sendiri. Mengamati perubahan yang terjadi secara detail bisa membantu menentukan langkah perawatan yang tepat. Jadi, sebelum menyalahkan ulat, periksa dulu lebih teliti, siapa tahu ada hal lain yang luput dilihat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Doni Hermawan
EditorDoni Hermawan
Follow Us