Ilustrasi tersenyum senang (Pexels.com/Andrea Piacquadio)
Pernah gak, baca satu kalimat di buku terus langsung bikin mikir panjang? Itu salah satu bukti kalau buku bisa memantik refleksi diri. Banyak pembaca bilang mereka menemukan "diri sendiri" lewat buku, entah karena merasa relate, atau justru karena diajak melihat sudut pandang baru.
Apalagi buku-buku bertema psikologi populer atau self-help yang ditulis dengan bahasa ringan tapi dalam. Kebiasaan baca bisa bantu kamu mengenali pola pikir sendiri, mempertanyakan nilai-nilai lama, atau bahkan menemukan solusi dari masalah yang belum sempat kamu pahami sepenuhnya. Baca buku itu kayak ngobrol sama diri sendiri, cuma medianya tulisan.
Jadi, meski terlihat sederhana, membaca buku secara rutin ternyata bisa berdampak besar buat kesehatan mental dan perkembangan diri kita. Mulai dari menenangkan pikiran, mempertajam empati, sampai membantu kita mengenali emosi sendiri.
Kalau selama ini kamu anggap baca buku itu cuma buat nambah ilmu atau karena tugas, mungkin ini saatnya melihatnya sebagai salah satu bentuk self-care juga. Karena kadang, jawaban dari kekacauan dalam kepala bukan selalu pelarian besar, tapi bisa datang dari satu halaman yang relate dengan kondisi kamu.