Baru-baru ini, media sosial ramai membicarakan soal public figure yang menyusun skripsi hanya dalam waktu satu bulan. Pernyataan tersebut menuai banyak kontra dikarenakan amat bersebrangan dengan pengalaman orang pada umumnya, yang menyusun skripsi lebih dari satu bulan, atau bahkan menghabiskan waktu selama satu semester.
Ini menjadi topik yang menarik untuk dibahas karena seperti yang kita tahu bahwa skripsi adalah hal yang sakral dalam perkuliahan dan jelas membutuhkan pengerjaan yang serius dan lama. Sehingga, dapat dikatakan bahwa skripsi bukan hanya tentang kecepatan waktu selesainya, tetapi juga kualitasnya.
Dalam hal ini, kamu perlu tahu empat alasan mengapa tidak disarankan untuk terburu-buru dalam menyelesaikan skripsi. Yuk, disimak apa saja alasannya!