William secara intensif dibimbing oleh dosen pembimbingnya, Yenny Marlim BA, yang juga sebagai Wakil Ketua III STBA-PIA. William bercerita, ada dua cara penilaian dalam perlombaan yang diikutinya, pertama capaian unggulan dan kedua gagasan kreatif yang berupa karya tulis dan ilmiah.
"Yang pertama, mengumpulkan prestasi yang pernah didapat sebelumnya, dan diserahkan ke bidang kemahasiswaan, lalu diserahkan ke sistem perlombaan tersebut. Dari sisi gagasan kreatif, persiapan 2-3 minggu sebelum lomba," ujarnya.
Kata William, kemudian, minggu pertama menulis gagasan sesuai pedoman yang diberikan, mencari ide, data dan fakta, kemudian solusinya apa. Setelah selesai, dibuat versi powerpoint.
"Topik yang aku angkat, bagaimana cara Integrasi Sikap Berpikir Kritis dalam Kurikulum 2013 SMA Menuju Revolusi Industri Keempat," tambahnya. Namun, proses tak menghianati hasil, William cukup senang dengan hasil yang diperolehnya, karena dari semua persiapan ia mendapat prestasi.
Ditanya soal alasan terpilihnya William mewakili STBA-PIA dalam lomba tersebut, Yenny Marlim BA MPD selaku dosen pembimbing mengatakan, wajar bila William mewakili kampus di Pemilihan Mahasiswa Berprestasi LLDIKTI, karena tahun lalu William meraih Top 16 National University Debating Championship (NUDC).