Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi interaksi media sosial (pexels.com/cottonbro studio)

Di era media sosial, komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Hanya dengan satu klik, seseorang bisa mengirim pesan, memberikan komentar, atau sekadar membalas story seseorang. Namun, di balik kemudahan ini, ada risiko yang sering kali tidak disadari.

DM balasan story bisa menjadi awal dari perselingkuhan. Awalnya mungkin terasa biasa saja. Seseorang membalas story dengan komentar ringan, lalu percakapan berlanjut. Dari obrolan santai, bisa berkembang menjadi interaksi yang lebih intens.

Tanpa disadari, hubungan yang awalnya hanya sebatas chatting bisa berubah menjadi sesuatu yang lebih serius, bahkan mengarah pada perselingkuhan. Fenomena ini semakin marak karena media sosial memberikan ruang bagi seseorang untuk berinteraksi tanpa batasan.

Banyak orang yang merasa lebih nyaman berbicara lewat DM dibandingkan secara langsung. Namun, jika komunikasi ini mulai mengarah pada sesuatu yang lebih pribadi dan emosional, itu bisa menjadi tanda bahaya. Berikut lima alasan mengapa DM balasan story bisa menjadi awal perselingkuhan!

1. Terasa seperti interaksi yang tidak berbahaya

ilustrasi interaksi media sosial (pexels.com/Sanket Mishra)

Balasan story sering kali dianggap sebagai interaksi yang ringan dan tidak berbahaya. Seseorang mungkin hanya memberikan komentar tentang foto atau video yang diunggah tanpa berpikir panjang. Namun, dari interaksi kecil ini, percakapan bisa berkembang lebih jauh.

Jika seseorang mulai membalas story secara rutin dan percakapan semakin intens, itu bisa menjadi tanda bahwa hubungan mulai berubah dari sekadar obrolan biasa menjadi sesuatu yang lebih dalam. Selain itu, karena interaksi ini terjadi di ruang pribadi DM, banyak orang merasa lebih bebas untuk berbicara tanpa takut dihakimi oleh orang lain. Hal ini bisa membuat seseorang lebih berani mengungkapkan perasaan atau ketertarikan yang seharusnya tidak ada.

2. Membangun kedekatan emosional secara perlahan

Editorial Team

Tonton lebih seru di