Sukku Artmosphere Project, Persatukan Seniwati Medan Dalam Karya Lukis

Acara diisi juga dengan ruang handcraft hingga live painting

Medan, IDN Times - Sukku Artmosphere Project, perkembangan seni rupa perempuan yang dinilai memiliki potensi artistik yang tidak kalah dengan laki-laki.

Sukku Artmosphere Project adalah sebuah acara yang digelar oleh Sukku Coffee and Space, diadakan pada tanggal 25, hingga 27 Maret 2022 di Sukku Coffee and Space, di jl. Karya no. 99 Medan.

Fandi, salah satu panitia mengatakan, untuk di Indonesia sudah banyak nama-nama seniwati yang melambungkan namanya di seni rupa.

"Untuk konsepnya ini mengangkat karya pameran Art Exhibition dengan tema seluruhnya perempuan karena kemaren di bulan Maret ada International Woman Day (IWD), jadi dalam rangka ikut merayakan sekaligus peserta pameran perempuan," ujar Fandi.

1. Ada belasan seniman lukis perempuan dengan berbagai gaya dan caranya pada penafsiran diri

Sukku Artmosphere Project, Persatukan Seniwati Medan Dalam Karya LukisSuasana acara Sukku Artmosphere Project di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Dalam pameran Sukku Artmosphere Project, ada 17 partisipan yang ikut menampilkan karyanya. Seluruh partisipan adalah perempuan, dan mereka berdomisili di kota Medan. Mereka hadir dengan gaya, cara, penafsiran, isi dan narasi yang personal sesuai dengan diri mereka masing-masing.

17 partisipan tersebut adalah Alya Maysarah Daulay, Ayu Nst, Catherine Yunika, Chandra, Charlotte Watts, Firdha Ellysa, Graceline, Hera Amalia, Melda Lubis, Nadyah A Wina, Puri Andani, Riri Dwi Hanu, Rosmiati, Shafira Azzahra, Tias Septilia, Widy Simamora, Zakiah Amalina.

Para partisipan ini memiliki latar yang berbeda-beda, ada yang mahasiswa, pekerja swasta, dan sebagainya. Mereka memiliki kesamaan yaitu senang berkarya. Media yang digunakan bermacam-macam, mulai dari kanvas, kertas sketsa, dan digital artprint.

Karya yang dipamerkan merupakan karya seni lukis di atas kanvas dengan eksplorasi media yang beragam, mulai dari cat minyak, cat akrilik, dan watercolor dan genre seni lukis yang menjadi pilihan mereka cukup bervariasi, mulai dari realisme, ekspresionisme, impresionisme, hingga surealisme.

Baca Juga: Cerita Sineas Medan Bangkit saat Pandemik, Berkarya lewat Dokumenter

2. Bertujuan memberi ruang kepada penggiat seni perempuan hingga kancah internasional

Sukku Artmosphere Project, Persatukan Seniwati Medan Dalam Karya LukisSuasana acara Sukku Artmosphere Project di Medan (IDN Times/Indah Permata Sari)

Sementara itu pihak pengelola kafe Sukku Coffe and Space, Riesky menambahkan pameran ini bertujuan untuk memberi ruang kepada penggiat seni, khususnya perempuan, dan membuat karya seni agar dapat diakses oleh lebih banyak orang.

"Kami mengundang seniman lokal Medan, khususnya perempuan. Lukisan seninya yang bagus dan spektakuler dipamerkan tidak kalah dengan seniman laki-laki pada umumnya. Ingin menunjukkan kalau misalnya perempuan juga bisa gak cuma laki-laki," tuturnya.

Dengan adanya pameran ini, diharapkan karya-karya ini mendapat apresiasi dari para pengunjung, dan seluruh partisipan yang terlibat di dalam acara ini mendapat sorotan yang lebih luas lagi baik di Nasional hingga kancah Internasional.

"Berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan. Bukan hanya satu event seperti ini saja, " tambahnya.

3. Ada ruang handcraft hingga live painting

Sukku Artmosphere Project, Persatukan Seniwati Medan Dalam Karya LukisSuasana acara Sukku Artmosphere Project di Medan (Dok. Istimewa)

Masih berhubungan dengan kesenian, acara ini juga memberi ruang handcraft untuk ikut meramaikan acara. Mulai dari gelang, kalung, tas, dan beragam aksesoris akan dijual selama acara.

Bazaar handcraft akan digelar di area outdoor depan Sukku Coffee & Space. Ada 11 nama handcraft yang akan ikut di dalam bazaar nanti, yakni Hnd.md, La Roux Craft, berlibrariastuff, nueneko, UnoCraft, moonamonroe, hellomuditaa, Emi craft, Fiore dame, Paper quilling art dan Febeads.

Selain menampilkan art exhibition, bazaar handcraft, ada juga live acoustic, yang berkolaborasi bersama Bagian Belakang dan INTENS.

Pada hari terakhir acara akan ada live mural dari Weweed, dan Community Meet Up dari Urban Sketcheres Medan, Full Of Doodle Art Medan, dan Gambreng. Untuk ikut meramaikan acara dengan kegiatan seperti workshop, free jamming, dan live painting.

Baca Juga: Kisah Madhiro Eiji, Eks Fotografer yang Ahli Memprediksi Masa Depan

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya