Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita di dapur (pexels.com/PNW Production)
ilustrasi wanita di dapur (pexels.com/PNW Production)

Intinya sih...

  • Makanan segar sebaiknya tidak disimpan di dalam kabinet dapur karena kondisi ruang yang gelap, lembap, dan kurang sirkulasi udara dapat mempercepat proses pembusukan dan mengundang serangga.

  • Bahan yang mudah terbakar seperti minyak goreng atau cairan pembersih berbahan kimia sebaiknya tidak disimpan di kabinet dapur karena risiko kebakaran dan pengaruh suhu saat memasak.

  • Peralatan elektronik kecil seperti blender atau toaster sebaiknya tidak disimpan di dalam kabinet dapur karena ruang lembap dapat merusak peralatan dan mengganggu sirkulasi udara yang diperlukan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kabinet dapur memang jadi tempat andalan banyak orang untuk menyimpan berbagai barang, mulai dari bahan makanan sampai peralatan masak. Rasanya praktis, semua terlihat rapi, dan mudah dijangkau saat dibutuhkan. Namun, ternyata tidak semua barang cocok disimpan di dalam kabinet dapur, lho. Beberapa justru bisa rusak lebih cepat, mengundang serangga, bahkan menimbulkan bau yang tidak sedap kalau tetap dipaksakan disimpan di sana.

Mungkin tanpa sadar kamu pernah menyimpan barang-barang tertentu di kabinet hanya karena ingin menghemat tempat atau biar dapur terlihat lebih rapi. Padahal, salah tempat penyimpanan bisa bikin kamu malah keluar biaya lebih untuk mengganti barang yang rusak. Supaya lebih awet, sehat, dan aman, yuk kenali apa saja barang yang sebaiknya jangan disimpan di dalam kabinet dapur berikut ini!

1. Makanan segar

ilustrasi sayuran segar (pexels.com/Photo By: Kaboompics.com)

Makanan segar seperti buah, sayur, atau daging memang terlihat praktis kalau langsung dimasukkan ke kabinet dapur, tapi sebenarnya hal ini justru mempercepat proses pembusukan. Ruang kabinet biasanya gelap, lembap, dan tidak memiliki sirkulasi udara yang baik, sehingga kondisi tersebut membuat makanan cepat basi sekaligus mengeluarkan bau tidak sedap. Bau ini bisa menyebar ke seluruh bagian kabinet dan menempel pada bahan lain yang ada di dalamnya, sehingga isi kabinet jadi tidak higienis.

Selain itu, menyimpan makanan segar di ruang tertutup juga bisa mengundang serangga atau tikus yang tertarik dengan aroma buah atau daging. Kabinet yang seharusnya menjadi tempat penyimpanan bersih malah bisa berubah jadi sarang hama yang berbahaya. Solusi terbaiknya adalah menaruh buah dan sayur di kulkas agar tetap segar, sedangkan daging atau ikan lebih aman disimpan di freezer supaya tahan lebih lama. Dengan begitu, kualitas makanan terjaga dan kabinet tetap rapi serta bebas bau.

2. Bahan yang mudah terbakar

ilustrasi barang mudah terbakar (pexels.com/Thirdman)

Barang-barang seperti minyak goreng, alkohol, atau cairan pembersih berbahan kimia yang mudah terbakar sebaiknya tidak disimpan di kabinet dapur, terutama yang lokasinya berdekatan dengan kompor atau oven. Percikan kecil atau panas berlebih bisa memicu kebakaran, apalagi jika wadah penyimpanannya tidak tertutup rapat. Menyimpan bahan mudah terbakar di kabinet yang salah bukan hanya berisiko bagi dapur, tetapi juga bagi keselamatan seluruh rumah.

Selain risiko kebakaran, kondisi dapur yang suhunya sering naik-turun saat memasak juga bisa memengaruhi kualitas bahan-bahan tersebut. Minyak, misalnya, bisa cepat tengik bila diletakkan di tempat yang terlalu panas. Agar lebih aman, sebaiknya simpan barang-barang ini di rak khusus yang terpisah dari area memasak atau bahkan di gudang kecil. Dengan cara ini, dapur tetap tertata rapi, bahan tidak cepat rusak, dan risiko kebakaran bisa diminimalisir.

3. Peralatan elektronik kecil

ilustrasi mengoperasikan blender (pexels.com/Yaroslav Shuraev)

Banyak orang ingin dapurnya terlihat lebih rapi sehingga memilih menyimpan blender, toaster, atau mixer kecil di dalam kabinet. Padahal, kebiasaan ini bisa menyebabkan kerusakan pada peralatan. Kabel yang sering tertekuk atau tertindih wadah lain akan cepat rusak, dan ruang lembap dalam kabinet juga bisa memperpendek usia pakainya. Jika ada sisa makanan atau remah yang menempel, ruangan kabinet malah berpotensi menimbulkan bau apek yang mengganggu.

Selain masalah teknis, peralatan elektronik sebenarnya juga membutuhkan sirkulasi udara agar tetap awet. Menyimpannya di tempat yang terlalu tertutup membuat panas dari mesin tidak bisa keluar dengan baik, sehingga alat lebih cepat bermasalah. Sebaiknya letakkan di rak terbuka atau meja dapur dengan cover penutup agar tetap rapi. Cara ini membuat dapur tetap terlihat bersih sekaligus menjaga agar alat elektronik bisa digunakan lebih lama tanpa cepat rusak.

4. Obat-obatan

ilustrasi obat-obatan (pexels.com/Pixabay)

Meskipun terlihat praktis, menyimpan obat-obatan di kabinet dapur bukanlah pilihan yang tepat. Suhu dapur yang berubah-ubah saat memasak bisa memengaruhi kualitas obat dan membuat efektivitasnya menurun. Beberapa jenis obat bahkan bisa cepat kedaluwarsa jika terpapar panas atau kelembapan berlebih. Hal ini tentu berisiko bagi kesehatan karena obat mungkin tidak lagi bekerja sesuai fungsinya.

Selain itu, menaruh obat di dapur juga berpotensi menimbulkan bahaya lain. Obat bisa tercampur dengan bahan makanan atau bahkan tidak sengaja salah ambil karena kemasannya mirip dengan bumbu dapur. Untuk mencegah risiko tersebut, sebaiknya simpan obat di kotak khusus di kamar atau lemari tertutup yang sejuk dan kering. Dengan begitu, obat tetap aman, lebih awet, dan tidak membahayakan siapa pun di rumah.

5. Bahan makanan dalam kaleng yang sudah dibuka

ilustrasi makanan kaleng (pexels.com/Leeloo The First)

Kaleng yang sudah dibuka tidak seharusnya disimpan kembali di dalam kabinet dapur. Begitu kaleng terbuka, isi makanan di dalamnya langsung terpapar udara sehingga lebih rentan terkontaminasi bakteri. Tekstur dan rasa makanan pun bisa berubah dalam waktu singkat. Selain itu, kondisi lembap di dalam kabinet membuat pertumbuhan bakteri semakin cepat, sehingga makanan menjadi tidak layak konsumsi.

Lebih buruk lagi, logam pada kaleng yang terbuka bisa bereaksi dengan udara dan kelembapan, sehingga menimbulkan karat yang bisa bercampur dengan makanan. Hal ini tentu berbahaya bagi kesehatan. Jika memang ingin menyimpan makanan kaleng yang tersisa, sebaiknya segera pindahkan isinya ke wadah kaca atau plastik food grade yang kedap udara, lalu simpan di kulkas. Dengan cara ini, kualitas makanan tetap terjaga dan lebih aman dikonsumsi.

6. Peralatan tajam

ilustrasi pisau dapur (pexels.com/Mikhail Nilov)

Pisau, gunting, atau cutter sebaiknya tidak diletakkan begitu saja di dalam kabinet dapur. Menyimpan benda tajam secara sembarangan bisa menimbulkan risiko kecelakaan. Bayangkan jika kamu merogoh kabinet tanpa hati-hati, tangan bisa saja terluka karena terkena mata pisau. Selain itu, benda tajam juga bisa menggores permukaan kabinet, sehingga membuat kayu cepat rusak.

Selain berbahaya, penyimpanan pisau di kabinet juga membuat ketajamannya cepat berkurang. Gesekan dengan peralatan lain bisa membuat mata pisau tumpul dalam waktu singkat. Untuk solusi yang lebih aman, gunakan rak pisau khusus atau papan magnet yang ditempel di dinding. Selain menjaga pisau tetap tajam dan aman, cara ini juga membuat dapur terlihat lebih rapi dan estetik.

7. Bahan pembersih berbahan kimia keras

ilustrasi cairan pembersih berbahan kimia (pexels.com/Jonathan Borba)

Sabun cuci, cairan pemutih, atau cairan pembersih lantai sering disimpan di kabinet dapur karena dianggap lebih praktis. Namun, sebenarnya bahan pembersih berbahan kimia keras ini bisa melepaskan uap yang berbahaya bila bercampur dengan bahan makanan di sekitarnya. Uap kimia dapat meresap ke wadah plastik atau kertas pembungkus makanan dan berisiko membahayakan kesehatan jika sampai terkonsumsi.

Selain itu, kemungkinan cairan tumpah di kabinet juga cukup tinggi. Jika cairan tersebut mengenai bahan makanan atau peralatan masak, tentu akan sulit dibersihkan dan bisa menimbulkan risiko kesehatan serius. Untuk menghindarinya, simpan bahan pembersih di tempat yang terpisah, misalnya di lemari khusus dekat kamar mandi atau gudang kecil. Dengan begitu, dapur lebih aman, makanan tetap higienis, dan tidak ada risiko kontaminasi berbahaya.

Itulah 7 barang yang sebaiknya jangan disimpan di dalam kabinet dapur. Menyimpan barang di kabinet dapur memang terlihat rapi, tapi ternyata tidak semuanya cocok ditaruh di sana. Dengan menempatkan barang sesuai tempatnya, kamu bisa membuat dapur lebih aman, higienis, dan awet. Jadi, yuk mulai lebih bijak menata isi kabinet dapurmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team