Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Kesalahan fatal saat mengikuti tes CPNS (pixabay.com/Tumisu)

Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) atau Apatur Sipil Negara (ASN) 2024, sudah melewati masa pengumuman seleksi administrasi. Selanjutnya peserta akan menghadapi serangkaian tes selama beberapa bulan ke depan.

Sebagai salah satu jalur masuk untuk bergabung dengan birokrasi pemerintahan, seleksi CPNS tidak hanya sekedar ajang kompetisi dapat pekerjaan tetap dan jadi calon mantu idaman.

Ini juga menjadi kesempatan masyarakat ikut andil dalam pembangunan negara. Setiap tahun, seleksi CPNS menawarkan berbagai peluang besar untuk para jobseeker dan freshgraduate dari berbagai latar belakang pendidikan.

Persaingan yang ketat dalam setiap proses seleksi, pastinya mampu menjaring insan yang berkomitmen sebagai abdi negara. Apabila nantinya lolos sebagai CPNS, dapat memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat serta berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.

Artikel ini bertujuan mengungkapkan beberapa kesalahan umum yang sering terjadi dan bagaimana cara agar terhindar dari kesalahan tersebut. Banyak peserta mungkin tidak menyadari kesalahan kecil yang berujung fatal.

Disini akan dibahas secara mendalam kesalahan umum tersebut, mulai dari persiapan yang kurang matang, hingga strategi yang keliru dalam menjalani tes. Kesalahan apa saja yang bisa berakibat fatal dan membuat gagal di tes CPNS?

1.Terlambat mendaftar atau tidak teliti dalam mengisi dokumen

Ilustrasi mendaftar (pixabay.com/jarmoluk)

Beberapa waktu lalu, banyak peserta mengeluhkan mengenai e-materai yang kehabisan. Menjelang penutupan pendaftaran, beberapa peserta  baru mulai untuk mendaftar hingga portal sscasn tidak bisa diakses.

Banyak peserta yang terjebak pada kesalahan umum, seperti terlambat upload dokumen hingga tidak teliti dalam mengisi data. Padahal, kesalahan sekecil apapun, seperti salah ketik nomor KTP atau ijazah, akan berakibat fatal hingga gugur dari seleksi administrasi.

Untuk menghindari kesalahan tersebut, buatlah daftar periksa (checklist) untuk memastikan semua dokumen sudah lengkap dan terisi dengan benar. Selain itu, pastikan untuk periksa dokumen lebih dari sekali sebelum mengirimkan, atau mintalah orang lain membantu memeriksa kembali.

2.Mengabaikan latihan dan simulasi tes CAT

Ilustrasi simulasi test CAT (pixabay.com/pexels)

Salah satu kesalahan besar yang dilakukan peserta seleksi CPNS yakni kurangnya persiapan dalam menghadapi Computer Assisted Test (CAT). Banyak dari peserta tidak terbiasa dengan sistem ini, ketika saat menjalani tes, mereka canggung dan kebingungan.

Akibat tidak terbiasa dengan antarmuka komputer dan sistem waktu yang ketat, membuat peserta gugup dan kehilangan fokus. Penting bagi peserta untuk rutin berlatih mengikuti simulasi CAT. Ada banyak website ataupun platform yang tersedia baik gratis maupun berbayar.

Solusi efektif adalah dengan memanfaatkan platform atau website yang menyediakan simulasi CAT. Ini dapat membantu agar terbiasa dengan format soal dan melatih manajemen waktu.

3.Salah memilih formasi yang tidak sesuai dengan kualifikasi

Ilustrasi formasi yang tidak sesuai kualifikasi (pixabay.com/hablo)

Kesalahan ini sering terjadi karena kurangnya riset terhadap formasi yang dibuka, atau karena tergesa-gesa dalam memilih formasi. Akibatnya, peserta memilih formasi yang tidak relevan akan menghadapi persaingan yang jauh lebih ketat, atau bahkan gagal memenuhi persyaratan administrasi sejak awal, sehingga peluang lolos menjadi semakin kecil.

Untuk menghindari kesalahan ini, penting bagi peserta mempelajari dengan cermat formasi yang tersedia. Pilih sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan keterampilan. Setiap formasi pastinya memiliki syarat dan ketentuan yang berbeda. Jangan hanya terpaku pada popularitas ataupun gaji, tetapi pastikan anda memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan.

4. Kurang persiapan untuk tes wawancara dan psikotes

Ilustrasi persiapan tes wawancara dan psikotes (pixabay.com/styles66)

Tahap tes wawancara dan psikotes kemungkinan tidak semua instansi ataupun formasi yang melakukan hal tersebut. Untuk seleksi CPNS daerah biasanya hanya melakukan tes SKD ( Seleksi Kompetensi Dasar) dan SKB (Seleksi Kompetensi Bidang) menggunakan CAT.

Seringkali, peserta merasa sudah cukup siap setelah melaksanakan SKD dan mengabaikan tes wawancara dan psikotes, yang menyebabkan mereka kehilangan poin penting di tahapan akhir seleksi.

Peserta dapat memanfaatkan platform online yang menyediakan contoh pertanyaan wawancara dan tes psikotes. Ini juga dapat menjadi sarana membantu peserta terbiasa dengan tipe pertanyaan yang diajukan, serta membangun kepercayaan diri dalam menghadapi wawancara dan psikotes dengan lebih tenang dan terarah.

5.Tidak menjaga kesehatan fisik dan mental

Ilustrasi tidak menjaga kesehatan fisik dan mental (pixabay.com/geralt)

Persiapan fisik dan mental menjadi salah satu aspek penting yang sering diabaikan oleh peserta CPNS. Karena terlalu fokus pada persiapan materi tetapi melupakan kesehatan tubuh dan pikiran. Ketidakseimbangan antara persiapan akademis dan kondisi fisik dapat menurunkan performa peserta secara keseluruhan dan beresiko mengurangi peluang lolos seleksi.

Peserta perlu memperhatikan pola makan, pola tidur, dan aktivitas fisik. Tidur yang cukup dan berkualitas membantu menjaga konsentrasi dan mengurangi kelelahan. Konsumsi makanan yang sehat juga penting untuk menjaga stamina. Tak kalah penting sisihkan waktu untuk bersantai, melakukan aktivitas yang disukai atau meditasi.

Hindari 5 kesalahan ini, agar peluang Anda untuk lolos seleksi semakin besar. Persiapan yang matang bukan hanya soal menguasai materi, tetapi juga ketelitian, strategi, dan menjaga keseimbangan fisik serta mental. Dengan usaha yang tepat dan konsisten, bisa lebih siap menghadapi setiap tahapan seleksi dan meraih impian menjadi abdi negara.

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team