Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi wanita (pexels.com/Helena Lopes)
ilustrasi wanita (pexels.com/Helena Lopes)

Menemukan keseimbangan antara apa yang kita cintai dan apa yang memberi kita penghasilan jadi impian banyak orang. Prinsip Ikigai dari Jepang menawarkan jalan tengah yang menarik, di mana passion, profesi, bakat, dan kebutuhan dunia bisa bertemu di satu titik. Saat keempat elemen ini bersinggungan, kita menemukan "alasan untuk bangun di pagi hari", itulah makna Ikigai yang sesungguhnya.

Tapi jujur saja, menggabungkan passion dan profesi bukan perkara mudah. Banyak yang terjebak dalam dilema antara mengejar apa yang dicintai versus apa yang menghasilkan uang.

Padahal, dengan strategi yang tepat, kedua hal ini bisa berjalan beriringan dan saling menguatkan. Nah, berikut lima cara efektif untuk menyelaraskan passion dan profesi sesuai prinsip Ikigai yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan.

1. Kenali passion dan bakat terdalam yang kamu miliki

ilustrasi bekerja (pexels.com/Alena Darmel)

Sebelum bisa menggabungkan passion dan profesi, kamu perlu mengidentifikasi apa sebenarnya yang menjadi passion sejatimu. Bukan yang sedang tren atau apa yang diharapkan orang lain, tapi aktivitas yang benar-benar membuatmu lupa waktu dan merasa hidup. Cara paling sederhana untuk menemukannya adalah dengan bertanya: "Aktivitas apa yang akan tetap kulakukan meski tak dibayar sepeser pun?" Jawabannya bisa jadi petunjuk passion sejatimu.

Selain passion, kamu juga perlu jujur pada dirimu sendiri tentang bakat atau kemampuan alamiah yang kamu miliki. Terkadang, passion kita gak selalu sejalan dengan bakat. Meski kamu sangat mencintai musik, belum tentu kamu berbakat menjadi musisi profesional.

Tapi jangan khawatir, mungkin bakatmu ada di bidang lain yang masih berhubungan, seperti produksi musik, manajemen artis, atau penulisan lirik. Dengan memahami perpotongan antara apa yang kamu cintai dan apa yang kamu kuasai, kamu sudah selangkah lebih dekat dengan Ikigai.

2. Temukan cara menghasilkan uang dari apa yang kamu cintai

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengonversi passion menjadi profesi membutuhkan pemikiran kreatif dan strategi yang matang. Gak semua passion bisa langsung diterjemahkan menjadi pekerjaan konvensional, tapi hampir semua passion punya potensi ekonomi jika didekati dengan cara yang tepat. Misalnya, jika kamu passion di bidang fotografi, kamu bisa menjadi fotografer profesional, menjual foto di platform stock photo, mengajar kelas fotografi, atau membuat konten tutorial di platform digital.

Kuncinya adalah berpikir luas tentang berbagai model bisnis yang mungkin. Di era digital seperti sekarang, ada banyak cara untuk monetisasi skill yang tak terpikirkan sebelumnya. Subscription model, layanan konsultasi, produk digital, atau bahkan kombinasi dari beberapa sumber pendapatan bisa menjadi solusi. Cobalah identifikasi siapa yang bisa mendapat manfaat dari passionmu dan tentukan bagaimana cara terbaik menyampaikan nilai tersebut dalam bentuk yang mereka bersedia bayar.

3. Selaraskan passion dengan kebutuhan dunia

ilustrasi bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Elemen penting dalam Ikigai adalah menemukan titik temu antara apa yang kamu cintai dengan apa yang dibutuhkan dunia. Passion yang paling memuaskan adalah yang juga memberikan dampak positif bagi orang lain.

Misalnya, jika kamu punya passion di bidang kuliner, pikirkan bagaimana passion-mu bisa menyelesaikan masalah seperti memberikan alternatif makanan sehat, melestarikan resep tradisional yang hampir punah, atau menciptakan pengalaman bersantap yang unik.

Dengan menghubungkan passion-mu ke kebutuhan yang lebih besar, kamu gak hanya mendapatkan kepuasan pribadi tapi juga menciptakan proposisi nilai yang kuat untuk bisnismu. Orang lebih cenderung mendukung dan membayar untuk sesuatu yang mereka rasa penting atau menyelesaikan masalah nyata.

Lihat saja fenomena bisnis berkelanjutan yang terus berkembang karena menjawab kebutuhan konsumen akan produk yang bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial.

4. Manfaatkan pendekatan bertahap dalam transisi karier

ilustrasi bekerja (pexels.com/RDNE Stock project)

Beralih dari pekerjaan biasa ke profesi yang selaras dengan passion bukanlah proses semalam. Transisi ini perlu direncanakan dengan matang dan dilakukan bertahap untuk meminimalkan risiko. Pendekatan side-hustle, di mana kamu mulai mengembangkan passion-mu di luar jam kerja, bisa menjadi strategi awal yang bagus. Dengan begitu, kamu bisa membangun skill, portofolio, dan jaringan tanpa kehilangan stabilitas finansial dari pekerjaan utama.

Seiring waktu, ketika side-hustle mulai menunjukkan potensi dan menghasilkan pendapatan yang konsisten, kamu bisa mempertimbangkan untuk beralih ke part-time di pekerjaan utama atau bahkan fokus sepenuhnya pada passion projectmu.

Yang penting, tetapkan target dan timeline yang realistis. Misalnya, "dalam enam bulan, side-hustle harus menghasilkan minimal 30 persen dari pendapatan bulanan" atau "dalam satu tahun, harus punya minimal 10 klien tetap." Dengan pendekatan bertahap ini, transisi karier akan terasa lebih aman dan terukur.

5. Kembangkan mindset pertumbuhan dan keluar dari zona nyaman

ilustrasi berbincang (pexels.com/fauxels)

Menggabungkan passion dan profesi membutuhkan keberanian untuk keluar dari zona nyaman dan menghadapi ketidakpastian. Ini adalah perjalanan yang penuh tantangan, dan mindset yang tepat akan sangat menentukan keberhasilanmu. Adopsi "growth mindset" yang melihat kegagalan sebagai bagian dari proses belajar, bukan sebagai tanda untuk menyerah. Ingat, hampir semua orang sukses pernah mengalami kegagalan sebelum menemukan formula yang tepat.

Selain itu, kembangkan juga kebiasaan untuk terus belajar dan beradaptasi. Passion dan pasar terus berevolusi, begitu juga dengan skillset yang kamu butuhkan.

Jadilah orang yang terus mengupgrade diri dan terbuka pada ide-ide baru. Ikuti perkembangan industri, jalin hubungan dengan komunitas yang selaras dengan passion-mu, dan cari mentor yang bisa memberimu perspektif berharga. Dengan mindset yang tepat, perjalanan menuju Ikigai akan terasa lebih bermakna, bahkan di tengah tantangan sekalipun.

Menyelaraskan passion dan profesi sesuai prinsip Ikigai memang bukan jalan yang lurus. Ada naik turun, eksperimen, dan penyesuaian yang perlu dilakukan sepanjang perjalanan. Tapi ketika kamu berhasil menemukan titik temu antara apa yang kamu cintai, apa yang kamu kuasai, apa yang dibayar dunia, dan apa yang dibutuhkan dunia, kamu akan merasakan kepuasan yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team