Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi Momok

Bullyid beri dukungan dan rahasiakan identitas korban

Langkat, IDN Times - Aksi kekerasan di dunia kerja hingga pelecehan seksual kerap menimpa para pekerja Indonesia. Permasalahan ini pun tak kunjung menemukan titik terang. Mengingat beberapa perusahaan sejauh ini belum meratifikasi (sepakat) atau mencapai konvensi (kesepakatan).

"Sebuah riset independen dilakukan oleh Never Okay Project, dalam laporan data kekerasan dan pelecehan seksual di dunia kerja, terdapat lebih dari 100 kasus dari berbagai sektor yang berhasil terdokumentasi selama tahun 2018-2020," kata Direktur Eksekutif Bullyid, Agita Pasaribu, Jumat (30/4/2021).

1. Komnas perempuan catat 299.911 kasus pelecehan seksual terjadi sepanjang 2020

Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi MomokIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Padahal setahun lalu, tepatnya tanggal 21 Juni 2019. Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengesahkan Konvensi International Labur Organization (ILO), tentang penghapusan kekerasan hingga pelecehan seksual di dunia kerja.

"Data kekerasan dan pelecehan di atas ini didukung oleh catatan tahunan dari Komnas Perempuan. Di mana terdapat 299.911 kasus kekerasan terhadap perempuan sepanjang 2020," kata dia.

2. Pelecehan seksual juga kerap terjadi di industri entertainment

Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi MomokPelaku pelecehan seksual terhadap wanita bernama Amy Fitria tertangkap kamera CCTV (Instagram.com/amyfitria.s)

Kekerasan dan pelecehan seksual tidak hanya terjadi di lingkungan industri normal. Namun hal ini juga terjadi di dunia entertainment. Seperti yang diungkapkan selebriti Hannah Al-Rasyid. Melalui akun instagram pribadinya, dia mengungkapkan tentang pelecehan seksual yang seringkali terjadi di lokasi syuting.

"Sejak itu pula Hannah, aktif merangkul dan mengadvokasi korban-korban pelecehan seksual dari industri entertainment. Dengan harapan peristiwa serupa tidak terjadi lagi dikemudian hari," sebut dia.

Baca Juga: Ini 3 Lokasi Pos Penyekat Arus Mudik di Perbatasan Langkat

3. Dirikan Bullyid, termotivasi dari berbagai peristiwa dan pengalaman pribadi

Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi MomokBullyid (Dok. Bullyid.org)

Bahkan, diakui Agita, dirinya pernah mengalami hal tersebut. Terdorong dari peristiwa yang dialaminya sendiri dan beberapa korban lain. Dirinya berinisiasi untuk menciptakan wadah yang dinamai Bullyid. Laman ini dapat dilihat atau diakses melalui Website : bullyid.org dan melalui Instagram: @bullyidapp.

"Dengan ini, diharapkan dapat membantu atau menolong pekerja agar terbebas dari isu serupa. Kami menciptakan layanan Bullyid mencakup dukungan mental/ emosional dan hukum. Kami juga memiliki fitur pelaporan pelecehan yang memungkinkan Anda melaporkan pelecehan di tempat kerja secara anonim," papar dia.

4. Bullyid berkolaborasi dengan perusahaan di Indonesia melalui kampanye CEO Pledge

Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi MomokIlustrasi Pelecehan (IDN Times/Mardya Shakti)

Selain itu, jelas dia, Bullyid berkolaborasi dengan perusahaan di Indonesia melalui kampanye CEO Pledge. Tujuannya agar para pimpinan perusahaan berkomitmen untuk menghentikan pelecehan di tempat kerja.

Upaya lain yang dilakukan Bullyid untuk mengurangi kasus pelecehan di tempat kerja adalah melalui layanan SHARE (Sexual Harassment Anonymous Reporting).

"SHARE adalah layanan pelaporan untuk karyawan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang menjadi rekan kami (Bullyid for Company)," timpalnya.

5. Bullyid menjamin kerahasiaan korban dengan fitur anonim

Kekerasan dan Pelecehan Seksual di Dunia Kerja Masih Jadi MomokPexels/Ready Made

Selaku direktur eksekutif sebut dia, Bullyid juga menjamin kerahasiaan korban dengan fitur anonim dan layanan tersedia secara online. Layanan ini juga disambut positif dan dibuktikan sejak diluncurkan pada Mei 2020 lalu.

Bullyid telah membantu lebih dari 45 ribu orang.  Ironinya, dari jumlah ini sebagian besar pelapor adalah korban pelecehan ditempat kerja.

"Apapun industri anda, Bullyid dapat menjadi tempat anda berbagi pengalaman tentang kekerasan, pelecehan dan diskriminasi di lingkungan kerja," tegas dia.

Baca Juga: Gubernur Edy Minta Langkat Perketat Pengawasan Pintu Masuk Mudik

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya