Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels.com/cottonbrostudio
pexels.com/cottonbrostudio

Setidaknya kamu pasti pernah satu kali melihat iklan influencer jualan template Canva di media sosial dan mengaku dari usaha itu ia mendapat uang hingga puluhan juta rupiah.  Kamu pun bertanya-tanya apa iklan itu tipuan atau betulan?

Iklan itu tampak seperti tipuan, tetapi kamu tahu produk digital seperti template design, e-book, kelas online, dan lainnya, adalah produk yang benar-benar bisa dijual di era digital saat ini. Iklan itu juga tampak seperti betulan, tetapi apa terlalu mudah dapat uang jutaan dalam waktu singkat dari jualan design di aplikasi Canva yang tujuan aplikasinya mempermudah semua orang mendesain sesuai keinginannya?

Dengan berbekal percaya iklan pengakuan penjual template Canva yang kebanyakan terdiri dari ibu rumah tangga itu, saya mencoba jualan template Canva. Lumayan juga kan, punya side jobs yang minim usaha dan modal, tetapi bisa menghasilkan keuntungan besar?

Namun ternyata jualan template Canva tidak mudah dan apa benar template desain bisa menghasilkan ratusan juta rupiah? Simak ulasannya.

1. Punya pengalaman desain itu penting tapi bukan hal utama

pexels.com/cottonbrostudio

Saya merasa kendala terbesar yang sering orang temui saat ingin jualan template Canva adalah kurangnya pengalaman desain. Saya sendiri pun mengalami kekhawatiran serupa. Walaupun saya punya pengalaman mendesain konten Instagram beberapa kali, saya yakin bekerja membuat template Canva membutuhkan keahlian tingkat lanjut.

Thanks to Canva! Canva mempermudah prosesnya dengan menyediakan banyaknya pustaka grafis yang bisa kamu pakai dan sejuta inspirasi dari template creator resmi Canva. Makanya, walaupun kamu baru belajar desain pun, kamu tidak memulai perjalananmu dari kertas putih kosong.

Perlu diingat, walaupun template Canva itu tersedia gratis dan dapat digunakan untuk mempermudah proses desainmu, kamu hanya bisa menjual template Canva yang kamu buat sendiri. Menjual template gratis buatan Canva itu melanggar kebijakan hukum Canva. Bagi yang masih pemula, lebih baik sebelum mulai mendesain, cari beberapa sumber inspirasi di Google Image atau Canva, lalu lakukan modifikasi desain yang ada.

Bila kamu punya pengalaman desain yang mumpuni, kamu boleh skip baca poin 1, dan langsung gulir ke poin 2.

2. Pemasaran diperlukan untuk menjual template Canva di Lynk.id

pexels.com/Tranmautritam

Setelah template Canva telah jadi, hal pertama yang butuh kamu lakukan adalah membuka lapak untuk berjualan. Sejak contributor Canva tutup dua tahun lalu, orang-orang kini berjualan template memakai website dari luar.

Kamu bisa memasarkannya di Etsy.com yang populer menjual produk digital kalau kamu punya budget lebih untuk bayar sewa bulanan, tetapi kalau budget-mu terbatas, saya sarankan pakai Lynk.id saja.

Lynk.id itu adalah platform pembuatan mobile webpage yang memungkinkan pengguna untuk menjual produk digital dan berbagi tautan melalui media sosial. Cara daftar dan pakainya cukup mudah. Kamu cukup mengunjungi website lynk.id, buat akun, lalu menambahkan template yang ingin kamu jual.

Langkah-langkahnya ada di bawah ini:

a.       Di akun ID Link, klik “tambah blog baru” lalu pilih kategori produk digital.

b.      Unggah gambar sebagai thumbnail template, berikan judul dan deskripsi yang menarik—untuk dibaca calon klien, lalu masukkan link template Canva di bagian platform.

c.       Tentukan harga untuk template yang kamu tawarkan.

d.      Nyalakan opsi custom message untuk meminta customer mengisi email mereka agar saat pembelian selesai, template akan otomatis dikirim ke email mereka.

e.       Setelah menambahkan template, jangan lupa untuk mengatur pembayaran, seperti mengisi nama bank dan nomor rekening.

Ini yang sering disalahpahami, kalau kamu bisa mengandalkan Lynk.id untuk berjualan. Kenyataannya, tidak seperti itu. Lynk.id hanyalah platform untuk menjangkau calon pembeli yang sudah bertekad untuk membeli produkmu, tetapi tidak untuk memasarkannya. Kamu butuh secara proaktif mempromosikan template-mu di Instagram atau TikTok.

Itu artinya kamu hanya bisa menjangkau calon pembeli bila punya portfolio online kuat atau kamu bisa berupaya membuat konten untuk pemasaran template-mu.      

3. Membangun portofolio online yang kuat itu sangat penting

pexels.com/solenfeyissa

Kamu pasti pernah lihat konten orang yang mengaku dapat penghasilan jutaan dari jualan di Canva, tetapi ujung-ujungnya orang itu meminta untuk click template Canva buatannya. Konten itu bukan sekadar click bait supaya memancing kamu buat ikut jualan template Canva—kalau konten yang kasusnya begini adalah konten jualan e-book tips jualan Canva—tetapi tujuan sang konten creator buat video itu adalah untuk mempromosikan produknya.

Cara yang dipakai banyak orang untuk mempromosikan produknya memang seperti itu. Yaitu, dengan membuat konten cara membuat template berupa poster atau ppt di Canva dan meliput seluruh prosesnya, lalu pada akhir video mereka akan menunjukkan daftar poster atau ppt jualan mereka dan meminta audiens untuk meng-click tautan di link bio untuk melakukan pembelian.

Upaya ini sangat dibutuhkan untuk menjangkau audiens untuk melirik produk template Canva. Yang menjadi kabar buruk bagi para orang kurang kreatif dan pemalu karena itu akan menjadi pekerjaan tambahan yang membebani. Bagaimana tidak, kamu harus pandai membuat video singkat dan harus konsisten meng-upload konten bila ingin meningkatkan visibilitasmu pada audiens.

Semakin sering meng-upload konten di Instagram/TikTok, portfolio online-mu akan tampak makin baik, dan semakin meningkatkan peluang menjangkau calon pembeli template-mu.

4. Sadari kalau passive income butuh waktu untuk menghasilkan

pexels.com/kaboompics.com

Kendala yang paling sulit diterima orang tentang jualan ini adalah menyadari kalau jualan ini adalah passive income yang butuh waktu yang panjang untuk menghasilkan.

“Loh, tapi pengakuan mereka berhasil dapat ratusan juta dari hanya jualan template Canva”, protes kalian. Kalian mungkin bisa dapat ratusan juta dari jualan template Canva—kalau kalian sangat amat rajin buat template dan mempromosikannya dan memiliki Dewi Keberuntungan berada di bahu kalian—tetapi ratusan juta itu tidak didapatkan dalam dua atau tiga bulan jualan saja.

Ratusan juta yang ditampilkan adalah total penjualan dalam website Lynkn.id selama beberapa periode dan kamu juga tidak tahu apa penghasilan itu murni dari jualan template Canva atau jualan produk digital lainnya.

Kalau kamu butuh dana banyak dalam waktu cepat, saya tidak merekomendasikan pekerjaan sampingan ini karena bisa jadi kamu akan kecewa. Tetapi, kalau kamu ingin mengisi waktu luangmu dengan melakukan hal produktif yang bisa menambah uang jajan tanpa perlu menyentuh penghasilan utamamu yang kamu gunakan untuk kebutuhan sehari-hari, silakan saja coba berjualan template Canva, belajar buat konten secara konsisten, dan bersabar.

Setelah baca artikel ini, apa kamu tertarik berjualan template Canva atau tidak? Komen di bawah, ya!

Editorial Team