Alasan Gen Z di Medan Pilih Menganggur dan Jadi Pekerja Freelance

Medan, IDN Times - Frasa verba "mencari kerja" menjadi suatu aktivitas yang susah susah gampang bagi Gen Z asal Medan, Kelvin. Sebab, semakin hari baginya semakin banyak perusahaan mencari pekerja yang dapat melakukan apa saja.
Fenomena ini baginya membuat korporasi menjadi sangat membosankan. Sebab, para pekerja alih-alih sering mendapat beban kerja ganda yang sesungguhnya di luar dari tugas, pokok, dan fungsinya secara praktis.
1. Lebih suka tipe pekerjaan seperti freelance yang cenderung fleksibel
Pria kelahiran tahun 2001 bernama Kelvin menganggap bahwa banyak regulasi di perusahaan yang tidak masuk akal. Itulah yang membuat banyak Gen Z termasuk dirinya lebih mengagumi tipe-tipe pekerjaan yang fleksibel namun tetap bisa mengembangkan bakat dan kreativitas.
"Saya lebih memprioritaskan pekerjaan yang sesuai dengan passion. Di mana suatu pekerjaan harus bisa mensupport kreativitas dan inovasi. Hal ini banyak ditemukan di start up," kata Kelvin.
Dirinya sendiri sampai saat ini setelah 2 tahun menggandeng gelar sarjana, merasa cukup nyaman menjadi pekerja freelance. Ia tidak memiliki pekerjaan tetap, hanya menawarkan jasa fotografi saja. Ia juga mengaku jika sepi orderan maka terpaksa menganggur.
"Kriteria pekerjaan yang ideal bagi saya adalah start up. Tipe pekerjaan seperti ini lebih fleksibel daripada perusahan korporat. Selain itu tipe pekerjaan seperti freelance juga menarik. Karena freelance bisa dikerjakan di mana saja dan sambil ngapain aja," akunya.