5 Tips Investasi untuk Pekerja Freelance, Sesuaikan Budget!

Menjadi freelancer memang punya beberapa kelebihan dibanding pekerja kantoran. Mulai dari jadwal kerja yang fleksibel, pilihan proyek yang bisa disesuaikan dengan minat, sampai potensi penghasilan yang kadang lebih tinggi. Namun, kendala yang cukup sering bikin pusing adalah soal keuangan yang gak menentu. Pendapatan yang berubah-ubah setiap bulan kadang bikin kamu mikir dua kali buat memulai investasi.
Padahal, justru sebagai freelancer, kamu butuh strategi finansial yang matang untuk jaga-jaga di masa depan. Tanpa adanya fasilitas seperti dana pensiun dari kantor atau asuransi rutin yang dibayarin perusahaan, kamu harus jadi HRD untuk dirimu sendiri.
Caranya, dengan memulai investasi. Meski budget terbatas, kamu tetap bisa kok mulai investasi sesuai dengan kemampuan. Beikut lima tips yang bisa kamu coba terapkan!
1. Buat simpanan dana darurat lebih besar
Sebelum mulai menyentuh instrumen investasi, hal pertama yang perlu kamu fokuskan adalah punya dana darurat. Sebagai freelancer, kamu gak bisa prediksi dengan pasti kapan proyek akan banyak atau kapan akan sepi job. Karena itu, kamu wajib punya dana darurat yang bisa nutup kebutuhan hidup setidaknya selama 6-12 bulan.
Dana ini bisa kamu taruh di rekening terpisah atau di instrumen yang likuid seperti tabungan atau reksa dana pasar uang. Tujuannya biar gampang diakses saat butuh, tapi tetap punya imbal hasil lebih baik dari sekadar disimpan di dompet. Baru setelah dana daruratmu aman, kamu bisa mulai jenis investasi lain.