Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi memilih tetap tenang meski sedang marah (pexels.com/Edmond Dantès)

Saat berada dalam situasi yang memancing emosi, kita sering merasa memiliki alasan kuat untuk meluapkan amarah. Namun, menahan diri untuk tetap tenang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental. Sikap menahan diri juga mampu menjaga hubungan baik dengan diri sendiri maupun orang lain.

Memiliki kemampuan untuk mengendalikan emosi bukan hanya soal menghindari konflik, tetapi juga menjaga ketenangan batin dan keseimbangan emosi. Dengan menerapkan mindset yang tepat, kita dapat menghadapi situasi sulit dengan lebih bijaksana.

Mindset tersebut tidak hanya membantu kita menghindari perasaan menyesal, tetapi juga memperkaya kemampuan kita dalam menghadapi tantangan hidup.

1. Menyadari bahwa amarah bukanlah solusi

ilustrasi perempuan tenang (pexels.com/Marek Mucha)

Menyadari bahwa amarah tidak menyelesaikan masalah adalah langkah pertama untuk tetap tenang. Dengan pemahaman tersebut, kita akan memilih pendekatan yang lebih rasional dalam menghadapi situasi sulit. Tindakan itu membantu kita fokus mencari solusi yang efektif, alih-alih melampiaskan emosi.

Amarah kerap memperumit situasi dan menimbulkan penyesalan. Dengan mengingat bahwa kemarahan bukanlah jawaban, kita bisa lebih mudah mengendalikan emosi. Hal itu mendorong kita untuk tetap tenang dan tidak memperburuk keadaan.

2. Memilih untuk fokus pada hal yang positif

ilustrasi perempuan fokua dengan diri sendiri (pexels.com/David Escala de Almeida)

Fokus pada hal-hal positif bisa mengalihkan pikiran dari emosi negatif. Mengingat hal-hal yang dapat disyukuri membuat kita lebih mudah melepaskan perasaan marah. Tindakan itu membantu mengurangi intensitas emosi dan menjaga ketenangan.

Fokus pada hal positif membuat kita lebih optimis, bahkan dalam situasi yang tidak menyenangkan. Kita dapat melihat sisi baik dari setiap kejadian sehingga pikiran tetap stabil. Sikap demikian membantu menjaga suasana hati tetap baik.

3. Menghargai kesehatan mental dan fisik

ilustrasi perempuan dengan pikiran yang tenang (pexels.com/Bruno Feitosa)

Menjaga ketenangan adalah sikap menghargai kesehatan mental dan fisik. Luapan amarah yang tidak terkendali bisa menimbulkan stres yang berdampak buruk pada tubuh dan pikiran. Dengan memilih tetap tenang, kita menghindari risiko kesehatan yang bisa muncul akibat stres.

Memikirkan dampak amarah pada kesehatan membantu kita untuk mengontrol diri. Kita menyadari bahwa amarah yang terus-menerus hanya akan membebani pikiran. Hal itu memotivasi kita untuk mencari cara yang lebih sehat dalam menghadapi masalah.

4. Memikirkan dampak jangka panjang dari setiap tindakan

ilustrasi perempuan menghargai diri sendiri (pexels.com/Phil Nguyen)

Memikirkan dampak jangka panjang membuat kita lebih berhati-hati sebelum meluapkan amarah. Kia menyadari bahwa keputusan yang dibuat saat marah kerap membawa konsekuensi yang negatif. Dengan memikirkan jangka panjang, kita memilih untuk tetap tenang agar tidak menyesali tindakan.

Pemikiran tersebut membantu kita menjaga hubungan dengan orang lain dan mencegah konflik yang berkepanjangan. Kita jadi lebih bijak dalam menghadapi situasi, meski emosi sedang memuncak. Hal itu menjadi motivasi kuat untuk mengendalikan diri demi dampak yang positif.

5. Memilih untuk berusaha memahami kondisi orang lain

ilustrasi bersikap toleran (pexels.com/RDNE Stock project)

Memahami kondisi orang lain membantu kita melihat situasi dari perspektif berbeda. Dengan berempati, kita lebih bisa menerima perbedaan dan tidak mudah tersulut emosi. Hal itu mendorong kita untuk tetap tenang dan tidak cepat menghakimi.

Mempraktikkan kelima mindset di atas membutuhkan latihan dan kesadaran diri yang tinggi. Namun, seiring waktu, kita akan merasakan manfaatnya dalam berbagai aspek kehidupan, yakni mental, hubungan, dan kepuasan batin. Menjaga ketenangan di tengah godaan untuk marah adalah bentuk kedewasaan emosional yang sangat berharga.

Meskipun tidak mudah, kemampuan untuk tetap tenang memberikan kita kebebasan dari perasaan negatif yang mengganggu. Mindset tersebut membantu kita mengambil keputusan yang lebih bijaksana dan membangun relasi yang lebih harmonis. Dengan begitu, ketenangan bukan hanya menjadi pilihan, tetapi juga sebuah kebiasaan yang mampu menguatkan diri.

Editorial Team