Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/SHVETS production)

Putus cinta memang gak pernah mudah. Rasanya seperti kehilangan seseorang yang pernah jadi bagian besar dalam hidupmu. Tapi, hidup terus berjalan, dan yang paling penting sekarang adalah fokus ke dirimu sendiri.

Ini saatnya untuk mulai mencintai diri sendiri dan menemukan kebahagiaan tanpa bergantung pada orang lain. Berikut adalah lima kebiasaan yang bisa membantu kamu lebih bahagia setelah putus cinta.

1. Luangkan waktu untuk merasakan dan melepaskan emosi

Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/George Milton)

Ketika baru putus, rasanya wajar banget kalau kamu merasa sedih, marah, atau bahkan bingung. Jangan buru-buru mengalihkan perhatianmu atau berpura-pura kuat. Beri dirimu izin untuk merasakan semua emosi itu, entah lewat menangis, menulis jurnal, atau bercerita kepada teman yang kamu percayai.

Melepaskan emosi adalah langkah awal yang penting untuk move on. Ketika kamu gak menahan rasa sakit, perlahan kamu akan merasa lebih lega. Ingat, menangis bukan tanda kelemahan, tapi cara tubuhmu untuk melepaskan beban.

2. Mulai kebiasaan baru yang positif

Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/Ketut Subiyanto)

Putus cinta bisa jadi momen yang tepat untuk eksplorasi. Daripada terus mengingat masa lalu, coba gunakan waktu luangmu untuk hal-hal baru yang selama ini kamu tunda. Mulai dari olahraga, memasak, ikut kelas seni, atau bahkan belajar bahasa asing.

Kebiasaan baru ini gak cuma bikin kamu lebih produktif, tapi juga bisa membantu membangun kembali rasa percaya dirimu. Setiap kali kamu menguasai sesuatu yang baru, ada rasa puas yang akan membuatmu merasa lebih berarti.

3. Kurangi interaksi dengan mantan untuk sementara

Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/cottonbro studio)

Ini mungkin bagian yang sulit, tapi penting. Tetap berhubungan dengan mantan hanya akan memperpanjang proses penyembuhanmu. Jangan ragu untuk memberi jarak, setidaknya sampai kamu merasa lebih stabil secara emosional.

Kamu bisa mulai dengan mengurangi stalking di media sosial atau bahkan memutuskan untuk unfollow jika diperlukan. Langkah ini bukan berarti kamu harus membenci mantan, tapi lebih kepada melindungi diri dari rasa sakit yang gak perlu.

4. Kelilingi dirimu dengan orang-orang yang mendukung

Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/Mikhail Nilov)

Saat hati sedang rapuh, dukungan dari orang-orang terdekat adalah hal yang sangat berarti. Luangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga atau teman-teman yang selalu ada untukmu. Mereka bisa menjadi pengingat bahwa kamu gak sendirian.

Selain itu, mereka sering kali bisa memberi perspektif baru yang membuatmu merasa lebih kuat. Jangan ragu untuk meminta bantuan jika kamu membutuhkannya. Kadang, sekadar mendengar kalimat “Kamu akan baik-baik saja” dari orang yang peduli sudah cukup menenangkan.

5. Fokus pada diri sendiri dan rencanamu di masa depan

Ilustrasi kebiasaan yang bisa membantu setelah putus (Pexel.com/Liza Summer)

Setelah putus cinta, ini adalah momen untuk introspeksi dan merancang hidup yang lebih baik. Tanyakan pada dirimu, apa yang benar-benar kamu inginkan? Apa tujuan yang selama ini belum sempat kamu kejar?

Alih-alih melihat putus cinta sebagai akhir, anggap ini sebagai awal baru untuk menjadi versi terbaik dari dirimu. Saat kamu fokus pada diri sendiri, kamu akan menyadari bahwa kebahagiaan itu sebenarnya datang dari dalam, bukan dari hubungan yang sudah lewat.

Memulihkan diri setelah putus cinta memang butuh waktu, tapi itu sangat mungkin dilakukan. Dengan membangun kebiasaan yang sehat dan mencintai diri sendiri, kamu bisa menemukan kebahagiaan yang sejati. Ingat, kamu berharga dan pantas untuk bahagia, dengan atau tanpa adanya pasangan. Jadi, yuk mulai perjalanan self-love ini dari sekarang!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team