Ilustrasi mendukung teman (Pexels.com/Cedric Fauntleroy)
Career break bukan cuma keputusan pribadi, tapi juga bisa berdampak ke orang-orang di sekitarmu, terutama keluarga. Apalagi kalau kamu udah punya tanggungan, seperti pasangan atau anak. Jangan sampai career break yang niatnya buat menenangkan diri malah jadi sumber konflik karena gak ada komunikasi dari awal.
Coba ajak ngobrol orang-orang terdekat. Ceritakan alasan kamu ingin ambil jeda dan minta pendapat mereka. Kadang, mereka bisa kasih insight yang gak kamu pikirkan sebelumnya. Selain itu, kalau kamu udah punya support system yang solid, masa jedamu juga akan terasa lebih ringan dan aman secara emosional.
Ingat, career break itu bukan tanda kamu menyerah, tapi langkah untuk rehat sejenak demi kembali dengan versi terbaik dari dirimu. Tapi tetap, keputusan besar seperti ini lebih enak dijalani kalau ada yang mendukung dan menguatkan.
Career break bisa jadi keputusan berani yang membawa banyak manfaat, asal diambil dengan penuh pertimbangan. Jangan cuma karena ikut tren atau lagi capek sesaat, lalu kamu ambil langkah besar tanpa rencana matang. Dengan tahu tujuan yang jelas, kondisi finansial yang aman, strategi untuk karier ke depan, dan dukungan dari sekitar, kamu bisa menjadikan career break ini sebagai momen berharga dalam perjalanan hidupmu. Jadi, udah siap belum buat benar-benar “berhenti sejenak”?