ilustrasi wanita sedang mengurus sosmednya (pexels.com/Antoni Shkraba)
Pembuka artikel adalah bagian pertama yang dibaca oleh pembaca, sehingga harus mampu menarik perhatian mereka. Gunakan pembuka yang provokatif atau mengejutkan untuk memancing rasa ingin tahu. Misalnya, "Tahukah kamu bahwa lebih dari 60% artikel jurnalistik tidak dibaca hingga selesai?" Pernyataan seperti ini bisa membuat pembaca ingin tahu lebih lanjut dan terus membaca artikelmu.
Sementara itu, penutup artikel adalah kesempatan terakhirmu untuk meninggalkan kesan mendalam pada pembaca. Ringkas poin-poin penting yang telah dibahas dan berikan kesimpulan yang jelas. Kamu juga bisa memberikan seruan untuk bertindak yang menginspirasi pembaca, seperti, "Mulailah menulis dengan mengenali audiensmu, dan lihat bagaimana tulisanmu menjadi lebih efektif dan menarik."
Jangan ragu untuk mengakhiri dengan pertanyaan atau pernyataan yang memicu diskusi. Misalnya, "Apakah kamu siap untuk menjadi jurnalis yang lebih baik? Bagikan pengalamanmu dalam komentar!" Ini tidak hanya mendorong pembaca untuk berpikir lebih dalam tentang topik yang dibahas, tetapi juga mengajak mereka untuk berinteraksi dan berbagi pendapat.
Dengan mengikuti tiga tips ini, kamu bisa meningkatkan keterampilan menulismu dan menjadi jurnalis yang lebih efektif. Ingatlah untuk selalu mengenali audiens, menggunakan fakta dan data yang akurat, serta membuat pembuka dan penutup yang kuat. Menulis adalah proses yang terus berkembang, jadi teruslah belajar dan berlatih untuk mencapai kesempurnaan. Selamat menulis!