Apakah kamu sering merasa tulisanmu nggak pernah cukup bagus meskipun sudah di-edit berulang kali? Atau mungkin kamu sulit menyelesaikan proyek karena takut hasilnya nggak sempurna?
Kalau iya, bisa jadi kamu sedang terjebak dalam perangkap perfeksionisme sebagai penulis lepas. Meskipun keinginan untuk selalu menghasilkan karya terbaik adalah hal yang positif, perfeksionisme yang berlebihan justru bisa menjadi hambatan besar.
Perfeksionisme nggak hanya menguras waktu, tapi juga bisa menurunkan produktivitas dan memengaruhi kesehatan mental. Dalam dunia menulis lepas yang serba cepat, sikap ini bisa membuat kamu kehilangan banyak kesempatan.
Berikut adalah tiga tanda kamu terlalu perfeksionis sebagai penulis lepas dan bagaimana cara mengatasinya agar tetap produktif.