3 Kebiasaan yang Dukung Perkembangan Kemampuan Menulis

Tidak hanya ditekuni sebagai pekerjaan dan dikerjakan oleh orang-orang tertentu saja, aktivitas menulis ini nyaris dapat dilakukan oleh siapa pun yang merasa tertarik. Sekali pun hanya dilaksanakan sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang, menulis tetap menciptakan keseruan tersendiri. Oleh sebab itu, semakin banyak orang yang menggemari aktivitas ini dari hari ke hari.
Kendati menjadikan aktivitas menulis sebagai hobi, tetapi ada rasa tidak puas bila tulisan yang dihasilkan kualitasnya buruk. Diksi yang tidak tepat, alur cerita kurang runtut, dan gaya penulisan yang terlalu monoton dapat membuatmu bosan.
Nah, untungnya kondisi ini bisa diperbaiki dengan cara membangun kebiasaan-kebiasaan positif yang nantinya akan bantu mengembangkan kemampuan menulismu sebagai berikut.
1.Terus berlatih untuk menulis setiap hari

Kualitas tulisan yang dihasilkan oleh seorang penulis pemula tentu berbeda jauh dengan para penulis berpengalaman. Seseorang yang menekuni dunia kepenulisan jelas sudah melalui proses panjang, sempat mengalami kegagalan berkali-kali, juga bangkit lebih sering untuk membuktikan kemampuan diri. Berkat perjuangan tiada henti itulah penulis hebat dapat menghasilkan karya luar biasa.
Nah, bila kamu merasa tulisanmu masih biasa-biasa saja dan ingin mengembangkan kualitasnya agar lebih layak untuk dinikmati, maka jangan lelah untuk terus berlatih. Usahakan untuk menuliskan tentang apa saja setiap hari. Ini akan menjadi proses belajar yang bantu mengembangkan kemampuanmu. Pada suatu titik nanti, kamu bisa mencoba membandingkan tulisan di masa awal-awal belajar dan apa yang berhasil kamu ciptakan kini.
2.Membaca buku sebanyak mungkin

Buku adalah jendela ilmu. Kata-kata tersebut bukanlah sebuah isapan jempol belaka. Melalui buku, seseorang dapat terbantu untuk mengembangkan daya imajinasi, mendapatkan pengetahuan tambahan, hingga menemukan sudut pandang baru dari sebuah hal yang dikira sudah sangat familiar. Tidak heran, seseorang yang senang membaca buku akan memiliki wawasan yang luas.
Tidak hanya itu, kebiasaan untuk membaca juga memberikanmu beragam referensi mengenai gaya penulisan. Kamu tentu akan merasakan perbedaan penulisan antara buku-buku fiksi dan non fiksi. Lambat laun, kamu bisa menemukan mana yang bisa diadopsi menjadi gayamu dalam menulis, sehingga isi pikiran dapat disampaikan dengan lebih jelas.
3.Sering berdiskusi dengan orang yang berwawasan luas

Sebuah tulisan akan menjadi semakin baik dan tentunya berisi bisa penulisnya juga memiliki kemampuan untuk menuangkan pemikiran-pemikiran hebat ke dalamnya. Masalahnya, bila keterampilan untuk berpikir kritis ini belum terbentuk, maka jelas akan sulit untuk menciptakan tulisan yang mengesankan. Lantas, apa upaya yang dapat dilakukan untuk mengubah situasi tersebut?
Kamu bisa mulai membangun kebiasaan untuk berdiskusi. Jika sedang merasa penasaran dengan sesuatu, coba cari sebanyak mungkin informasi yang terkait, salah satunya dengan cara bertanya pada orang-orang yang kamu anggap mampu memberikan pencerahan. Ajukan sebanyak mungkin pertanyaan dan olah kembali jawaban yang kamu terima. Jika kemampuan untuk berpikir kritis semakin terasah, maka keterampilan menulis pun akan terus berkembang.
Tulisan yang berkualitas tidak tercipta dalam waktu semalam. Butuh proses panjang hingga seseorang mampu menulis dengan baik dan menggugah jiwa pembacanya. Oleh sebab itu, asah potensimu tersebut dengan sungguh-sungguh dan juga mulai membangun kebiasaan-kebiasaan yang berkontribusi positif untuk mendukung tujuanmu seperti berlatih setiap hari, membaca dan, berdiskusi. Keterampilan yang memadai dikombinasikan dengan pengetahuan luas akan menjadi modal penting untuk membantu tulisanmu naik level.