Bias kognitif adalah cara berpikir otomatis yang sering kali menyesatkan kita. Meski mungkin tampak sepele, bias ini bisa berdampak besar pada cara kita membuat keputusan, menilai orang lain, dan menjalani kehidupan.
Kita sering kali tidak menyadari bahwa bias ini memengaruhi kita, tapi begitu kamu paham, kamu akan melihat betapa bahayanya jika terus diabaikan.
Pernahkah kamu langsung menilai seseorang hanya berdasarkan penampilan atau gaya bicara? Ini adalah contoh bias persepsi. Kita cepat menarik kesimpulan tanpa benar-benar mengenal orang tersebut.
Misalnya, kamu mungkin melihat seseorang yang tampaknya tidak terlalu serius, tapi di balik itu, dia justru yang paling bekerja keras. Bias ini sering membuat kita salah menilai dan kehilangan peluang berharga untuk berkolaborasi atau membentuk hubungan positif.
Ada jenis bias yang disebut confirmation bias, di mana kita cenderung hanya mencari informasi yang mendukung keyakinan kita. Misalnya, kamu sudah percaya bahwa diet tertentu efektif, dan meskipun ada bukti ilmiah yang menentang, kamu terus mencari informasi yang menguatkan keyakinanmu.
Ini membuatmu tetap dalam lingkaran kebiasaan yang sebenarnya tidak sehat atau salah, karena otakmu menolak untuk menerima kenyataan yang berbeda dari keyakinan awal.
Fenomena Dunning-Kruger effect menunjukkan bahwa orang yang tahu sedikit sering kali merasa mereka ahli. Kita terlalu percaya diri dalam pengetahuan kita yang dangkal.
Ini terjadi di banyak situasi, dari diskusi di kantor hingga perdebatan politik online. Dengan mengakui bahwa kita mungkin tidak tahu sebanyak yang kita pikirkan, kita bisa lebih terbuka untuk belajar dan menghindari jebakan merasa "tahu segalanya."
Bias kognitif bisa diam-diam mempengaruhi setiap aspek kehidupan kita. Dengan menyadarinya, kita bisa mulai menantang asumsi dan berpikir lebih kritis. Jangan biarkan bias ini menguasai hidupmu!