Konser Sheila On 7 di Medan, Erros: Kota Ini Paling Kencang Suaranya!

Promotor beri tiket tambahan agar Sheilagank banyak hadir

Medan, IDN Times – Venue keempat dalam tur Band Legendaris Indonesia, Sheila On 7, berada di Medan. Konser bertajuk ‘Tunggu Aku Di’ sukses dihelat dengan kehadiran 20.000 Sheilagank yang kompak mendendangkan masterpiece milik Duta dkk.

Sebanyak 22 lagu dibawakan Sheila On 7 di Medan sembari membawa keseruan yang sama seperti di kota-kota sebelumnya, sebagaimana janji mereka untuk rangkaian tur tahun ini. Konser ‘Tunggu Aku Di Medan’ semakin meriah dengan kehadiran band pembuka, Good Morning Everyone dan Circle Path, yang tampil menghibur para penggemar dengan lagu-lagu hits mereka

1. Di atas panggung, Duta kenang konser pertamanya di Medan

Konser Sheila On 7 di Medan, Erros: Kota Ini Paling Kencang Suaranya!Konser Tunggu Aku di Medan Sheila on 7 di Lanud Soewondo, Sabtu (14/9/2024) (IDN Times/Arifin Al Alamudi)

Keputusan Sheila On 7 memilih Medan sebagai salah satu kota dalam rangkaian tur ‘Tunggu Aku Di’ tentu tidak terlepas dari kecintaan band ini terhadap para Sheilagank yang berada di Kota Serambi Deli. Bahkan Duta selaku pentolan band ini masih mengingat kisah pertama mereka tampil live pertama kali di Medan. 

“Di Medan kami tampil pertama kali di Universitas Sumatera Utara membawakan lagu ini (Kita),” kenangnya dari atas panggung.

Andri Verraning Ayu, CEO Antara Suara, menyampaikan bahwa konser ini adalah bentuk apresiasi Sheila On 7 kepada para penggemar setia di Medan. Sebab basis mereka di sini tak kalah besar.

"Kami berharap konser ini bisa memberikan pengalaman yang berkesan dan tak terlupakan bagi para Sheilagank di Medan,” ujar Ayu. 

 

2. Promotor sediakan tiket tambahan agar Sheilagank banyak yang hadir

Konser Sheila On 7 di Medan, Erros: Kota Ini Paling Kencang Suaranya!Kemeriahan konser Sheila On 7 di Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Ayu juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada pihak Lanud Soewondo dan stakeholder lain yang bekerjasama dengan baik demi keberlangsungan konser ini. Sebab, sangat jarang di Indonesia sebuah band bisa manggung di pangkalan udara.

“Kami sangat berterima kasih dan bersyukur atas dukungan dan kerjasama dari semua pihak, sehingga konser ini dapat terlaksana melebihi ekspektasi. Semoga segala upaya bersama yang sudah kita lakukan dapat memberikan kebahagiaan kepada para penonton,” tutur Ayu.

Sementara itu Faqih Mulyawan, CEO GOLDLive Indonesia sebagai co-promotor, menambahkan bahwa semua fasilitas untuk kenyamanan penonton telah disiapkan dengan matang. 

“Kami sudah menempatkan fasilitas seperti toilet, musholla, dan photobooth area di titik-titik yang strategis, agar semua Sheilagank dapat menikmati konser dengan nyaman,” jelas Faqih. 

Mengingat antusiasme penggemar yang sangat tinggi, promotor bahkan sempat menyediakan tiket tambahan dalam jumlah terbatas, sehingga lebih banyak Sheilagank dapat bergabung dan menikmati penampilan Sheila On 7 secara langsung.

 

3. Penonton Medan disebut paling kencang dan antusias

Konser Sheila On 7 di Medan, Erros: Kota Ini Paling Kencang Suaranya!Sheila On 7 menyapa masyarakat Medan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Melalui akun instagram dan website resmi, promotor Antara Suara dan Goldlive Indonesia mengumumkan open gate dimulai pukul 15.00 WIB. Namun, sejak jam 10 pagi terpantau Sheilagank sudah hadir di venue dan membentuk antrean.

Suasana di Lanud Soewondo begitu mendukung pelaksanaan konser Sheila On 7 ‘Tunggu Aku Di Medan’. Tak ayal konser berlangsung dengan sangat meriah hingga Sheila On 7 selesai menyanyikan lagu penutup ‘Tunggu Aku Di Jakarta’.

Bukan hanya sang bintang utama, Good Morning Everyone dan Circle Path juga sama-sama mendapat sambutan hangat dari para penonton. Energi positif di kota Medan bahkan dipuji juga oleh Eross Chandra, gitaris Sheila On 7. 

“Kayaknya dari semua kota kemarin, Medan yang paling kenceng ya suaranya, Dut (Duta),” ucap Erros disambut anggukan dan senyuman dari Duta. Bagai mendapat suntikan semangat, para penonton sontak berteria super keras.

Rentetan special effect dan “hujan” kembang api di akhir pertunjukan juga diharapkan menjadi racikan penyempurna pengalaman tak terlupakan seumur hidup bagi penonton yang hadir. 

 

 

 

Eko Agus Herianto Photo Community Writer Eko Agus Herianto

Bagian dari IDN Times regional Sumut, menggemari dunia kesusastraan dan kesenian.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya