SoundX, Tampilkan Ciri Khas Kota Medan Lewat Suara
Project Sound X menggarap suara 8 kota Asia Tenggara
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Sound of X adalah sebuah projek yang digagas oleh Goethe-Institut Singapore untuk menciptakan karya audio visual tentang suara-suara kota. Video soundcsapes kota diolah menjadi sebuah karya audio visual.
Ada sebanyak 9 karya dari 8 kota di kawasan Asia Tenggara yang terlibat dalam projek Sound of X ini, yaitu Sound of Singapore, Sound of Ho-Chi-Minh-City, Sound of Kuala Lumpur, Sound of Manila, Sound of Medan, Sound of Sydney, Sound of Yangon, dan sound of Tamaki Makaurau.
Salah satunya, Sound of Medan yang diwakili oleh Rani Jambak sebagai komposer, Evi Ovtiana (Sutradara), Benny S. Panjaitan (Videografer) dan Matthias Jochmann (Produser) dengan mengangkat tema “Nostalgic Contrast” yang menceritakan tentang kontras yang terjadi di kota Medan, seperti keberagaman etnis, tradisi, bahasa, dan modernitas yang dapat dilihat dan didengar menjadi sebuah keunikan tersendiri.
Terlebih keberagaman agama, wilayah berkembang dan tertinggal, lingkungan yang bersih dan kotor yang sering ditemui dengan berdampingan satu sama lain.
Baca Juga: Bentuk Peduli pada Satwa, Seniman Ekspresikan Diri dengan Mural
1. Sound of X sebagai bentuk perkenalan kota sebagai ciri khas
Menurut Rani, tujuan Goethe-Institut membuat project Sound of X ini, yaitu untuk menghubungkan kembali masyarakat dengan kota dan lingkungan-lingkungan yang belum bisa akses kembali selama corona.
“Audio dan visual dalam project Sound of X akan membawa kita bertamasya mengelilingi kota Medan. Tidak hanya itu, projek kolaborasi 8 kota ini menjadi ajang memperkenalkan kota dengan ciri khasnya masing-masing,” jelas Rani.
Baca Juga: Kreatif! Millennial Kolaborasi Video Musik Anak Medan Lawan Corona