TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Band Hardcore Medan Fingerprint, Menghentak Lagi dengan Dongan Sahuta

Persiapkan album ketiga tahun ini

Fingerprint Band Hardcore Medan (Dok.IDN Times/istimewa)

Medan, IDN Times - Pandemik yang memukul para seniman panggung tak membuat band lokal hardcore asal Medan, Fingerprint berdiam diri. Mereka memanfaatkannya dengan merilis karya barunya. Kali ini dalam bahasa Batak yang diberi judul Dongan Sahuta.

Ini adalah single kedua band yang digawangi Putra Lepot (vocal), David (gitar), Alva (gitar), Bagol (bass) dan Zofi (drum) untuk album ketiga yang direncanakan rilis tahun ini berjudul "Determinasi".

Band yang terbentuk tahun 2005 ini sudah merilis dua album sebelumnya hingga menjalani berbagai tur mulai dari kota-kota di Indonesia sampai Asia Tenggara. 

Baca Juga: Episentrum, Kenalkan Kota Medan lewat Musik Hip Hop

1. Album ketiga akan direkam dua label berbeda

Fingerprint Band Hardcore Medan (Dok.IDN Times/istimewa)

Putra Lepot, vokalis Fingerprint mengatakan, album "Determinasi" akan dirilis dua label berbeda. Yakni Lawless Jakarta Records dalam format CD dan Disaster Records dalam format kaset pita.

Sebelum Dongan Sahuta, Fingerprint lebih dulu merilis single pertama berjudul Polemic pada bulan April yang lalu. 

2. Dongan Sahuta bercerita tentang anak perantauan

Fingerprint Band Hardcore Medan (Dok.IDN Times/istimewa)

Lagu ini sudah dirilis dalam bentuk lyric video di kanal youtube Fingerprinthc dan dapat didengarkan lewat Bandcamp dengan link fingerprinthc.bandcamp.com.

Dongan Sahuta hingga Kamis (22/7/2021) hari ini sudah ditonton 4.800 kali selama dua pekan. "Dongan Sahuta dalam bahasa Batak memiliki arti teman sekampung. Lagu Dongan Sahuta sendiri bercerita tentang perjuangan anak rantau dalam menghadapi naik turun kehidupan, mengejar cita-cita, dan menahan rasa rindu mereka terhadap kampung halaman," kata Lepot yang menulis lirik lagu ini.

Lagu Dongan Sahuta ini ditujukan untuk menyapa mereka yang terus semangat dan survive dengan perjuangan hidupnya masing-masing.

Baca Juga: Suara Seniman di Tengah Pandemik, Bikin "Panggung" Sendiri untuk Hidup

Berita Terkini Lainnya