TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ending Naruto Versus Pain Ternyata Sempat Bikin Bingung Kishimoto

Naruto memaafkan Nagato jadi epic ending

naruto.fandom.com

Salah satu episode terbaik dari serial Naruto Shippuden adalah penyerangan Pain ke desa Konoha. Episode itu menjadi titik balik Naruto di Konoha. Dari awalnya dianggap pecundang, menjadi pahlawan desa setelah mengalahkan 6 pain sendirian dengan sage mode yang baru dipelajarinya dan menyadarkan Nagato.

Bahkan tak sedikit penggemar yang menyebut ini ending terbaik dan tak masalah jika itu jadi episode terakhir.

Tapi di balik itu, ternyata Masashi Kishimoto sempat bingung membuat alur ceritanya. Terutama ending-nya. Apakah Naruto terus terjebak dalam dendamnya membalas kematian guru Jiraiya dan 

Baca Juga: Andalan Klan Uchiha di Naruto, 7 Fakta tentang Mata Sharingan

1. Hinata jadi alasan Kishimoto sempat merasakan amarah saat menulis kisah ini

naruto.fandom.com

Dalam sebuah wawancara dengan Masashi Kishimoto selaku pencipta Naruto, yang bisa dibaca di akun Twitter @AshitanoGin, Kishimoto menceritakan keluh kesahnya.

Bagian yang bagi Kishimoto sangat menyulitkan ketika Kishimoto membuat Naruto versus Pain, terutama di akhir masalah mereka.

Sebelumnya duniaku.com pernah mengulas soal alur cerita Pain menyerang Konoha adalah alur cerita yang paling membuat Kishimoto marah, karena dia suka dengan karakter Hinata, namun dia merasa bimbang harus membuat Hinata terluka ketika melawan Pain.

Dikatakan bahwa perubahan animasi dan gaya gambar ketika Naruto versi Kyubi melawan Pain setelah Hinata terluka itu penggambaran marahnya Kishimoto yang sama seperti Naruto.

Di alur cerita ini, Kishimoto juga merasakan "Marah" dan rasa untuk "Balas dendam" yang sama seperti Naruto, masalahnya adalah, bagaimana Kishimoto menggambarkan perasaan Naruto.

2. Kishimoto sempat tak menemukan jawabannya

aminoapps.com

"Sasuke memiliki dendam di dalam hatinya, karena ada seseorang yang membunuh keluarga besarnya, dan membuatnya hidup sendirian, masalahnya di sini Naruto belum pernah merasakan hal yang sama, karena itu Naruto tidak mengerti Sasuke," ucap Kishimoto.

"Masalahnya, setelah Jiraiya yang menjadi sosok ayah baginya dibunuh oleh Pain, dan Naruto menghadapi Pain, apa yang harus dia lakukan? Dendam seperti Sasuke? Kebetulan mereka memiliki perasaan dan pengalaman yang sama sekarang, yaitu kehilangan," lanjutnya.

Kishimoto bingung harus "melakukan" apa untuk Naruto. Apakah membuatnya penuh dengan dendam untuk Pain? Bisa-bisa Naruto menjadi seperti penjahat. Atau memaafkan Pain? Nantinya pembaca menganggap adanya yang tak masuk akal di sini. 

Kishimoto sulit tidur karena memikirkan ini, dan dia hampir menyerah dan mengatakan "Aku tak bisa menemukan jawabannya."

Baca Juga: Hashirama hingga Naruto, Ini Keistimewaan dari 7 Hokage Konoha

Berita Terkini Lainnya