Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Serviks

Vaksin HPV sejak dini penting cegah kanker serviks

Vaksinasi HPV adalah program imunisasi untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Vaksinasi ini bermanfaat untuk mencegah kanker di area kelamin dan organ reproduksi, seperti kanker serviks dan kanker penis.

HPV adalah virus penyebab kutil kelamin dan kanker di organ kelamin, seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus. Virus ini dapat menular melalui kontak langsung dengan kulit penderita, terutama ketika berhubungan seksual.

Selain kutil kelamin dan kanker kelamin, virus HPV juga dapat menyebabkan beberapa jenis kanker di bagian belakang tenggorokan, pangkal lidah, dan amandel.

Vaksinasi HPV merupakan program wajib pemerintah. Vaksin HPV diberikan kepada anak-anak yang memasuki masa remaja, baik perempuan maupun laki-laki. Vaksin ini juga dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum pernah atau belum menerima vaksin HPV lengkap.

Dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi dr. Junita Indarti Sp.OG (K) mengatakan vakisn HPV penting diberikan kepada semua wanita sejak dini untuk mencegah kanker mulut rahim atau kanker serviks.

"Semua wanita itu harus bisa diberikan vaksin HPV, bahkan lebih baik lagi kalau diberikan sebelum kontak seksual pada usia dini di bawah 14 tahun, antara 10 sampai 14 tahun," ucap Junita, Senin (3/4/2023).

1. Baik dilakukan sejak dini

Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Serviksilustrasi HPV dan kanker serviks (scientificanimations.com)

Dokter yang menamatkan pendidikan Kedokteran Umum dan spesialis di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (UI) ini menambahkan kanker serviks yang disebabkan karena 99,7 persen virus human papiloma atau HPV bisa dicegah melalui deteksi dini dengan skrining pap smear atau Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA).

Namun, saat ini pemerintah telah mendorong pemberian vaksin HPV bagi semua perempuan dan diutamakan pada usia di bawah 14 tahun. Pemberian vaksin pada usia ini dinilai dapat memberikan reaksi yang sangat baik dan suntikannya hanya perlu diberikan dua kali dalam setahun. Jika di atas 14 tahun, vaksin diberikan 3 kali dalam 6 bulan.

Virus HPV, kata Junita, dapat berkembang dalam jangka waktu tiga hingga 20 tahun dan lebih dari 90 persen tidak bergejala, sehingga jika tidak dideteksi sejak dini akan sangat disayangkan karena kanker serviks tidak bisa disembuhkan lagi.

Sementara itu, vaksin HPV masih bisa diberikan pada wanita yang sudah menikah, dan reaksinya akan masih efektif jika dilakukan di bawah usia 40 tahun.

"Kalau sudah terlanjur menikah sudah umur 30 tahun atau di bawah 40 tahun masih efektif untuk dilakukan vaksin HPV, ini hasilnya pasti efektif dan baik menurut WHO, jadi walaupun sudah menikah pun dan belum divaksin jadi vaksin saja karena ini sifatnya pencegahan," ucap Junita.

Ia pun menjelaskan virus HPV bisa ditularkan dari hubungan seksual yang bergantian. Jika terasa sakit atau keluar darah saat berhubungan, bisa dikatakan virus HPV sudah menjadi kanker dan tidak bisa disembuhkan, dengan harapan hidup hanya lima tahun.

"Karena kanker itu tidak bisa sembuh, kita hanya bisa bilang bahwa angka ketahanan hidup 5 tahun, jadi kalau stadium 1 serviks untuk bisa ngelewatin 5 tahun itu sekitar 90 persen makin tinggi stadiumnya itu cuma 30 persen yang bisa melewati 5 tahun, yang lainnya meninggal jadi artinya telat," kata Junita.

Maka itu, Junita mengingatkan untuk wanita yang sudah menikah untuk selalu rutin pemeriksaan pap smear atau IVA satu tahun atau tiga tahun sekali. Pap smear bisa dilakukan sejak tiga tahun pertama pernikahan sampai usia wanita 65 tahun, jika hasil pap smear negatif selama tiga tahun berturut-turut.

2. Tujuan vaksinasi HPV juga bisa untuk anak-anak dan remaja

Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Serviksilustrasi human papillomavirus atau HPV (nfid.org)

Selain untuk orang dewasa, Vaksinasi HPV juga dapat dilakukan pada kelompok anak-anak dan remaja. Berikut manfaatnya:

Untuk anak-anak, Vaksin HPV akan bekerja lebih baik jika diberikan sebelum terpapar virus HPV, yaitu ketika masih anak-anak dan belum aktif berhubungan seksual.

Oleh karena itu, vaksin ini idealnya diberikan kepada anak usia 9–14 tahun. Pada anak-anak, vaksin HPV perlu diberikan sebanyak 2 kali dengan jeda 6–12 bulan.

Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang belum menerima atau belum mendapatkan vaksin HPV secara lengkap ketika masih anak-anak. Vaksin HPV bisa diberikan kepada remaja usia 15 tahun hingga orang dewasa usia 26 tahun.

Orang dewasa usia 27–45 tahun juga bisa mendapatkan vaksin HPV, tetapi perlu berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Vaksin HPV dapat diberikan kepada orang dewasa yang telah menikah atau aktif secara seksual.

Namun, perlu diingat, vaksin ini bukanlah alat pengganti kondom yang dapat melindungi tubuh dari infeksi menular seksual lainnya, seperti HIV dan hepatitis B.

Pada remaja dan orang dewasa, vaksin HPV perlu diberikan sebanyak 3 kali. Vaksin kedua diberikan setelah 1–2 bulan vaksin pertama, kemudian vaksin ketiga diberikan setelah 6 bulan vaksin kedua.

3. Peringatan dan Larangan Vaksinasi HPV

Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Serviksilustrasi vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks (cphpost.dk)

Vaksin HPV umumnya tidak direkomendasikan atau ditunda pemberiannya pada orang dengan kondisi berikut:

  • Memiliki atau pernah mengalami reaksi alergi yang parah terhadap vaksin HPV
  • Memiliki alergi terhadap ragi, karena ragi merupakan salah satu zat yang terkandung di dalam vaksin HPV
  • Sedang hamil, tetapi vaksin HPV dapat diberikan setelah ibu melahirkan
  • Menderita penyakit parah

Sebelum vaksinasi HPV, dokter akan melakukan tanya jawab terkait riwayat kesehatan, riwayat alergi, dan gaya hidup pasien, termasuk aktivitas seksualnya. Setelah itu, dokter juga akan menjelaskan keuntungan dan risiko yang bisa didapatkan pasien dari menerima vaksin HPV.

Jika pernah menerima vaksin HPV, dokter akan menanyakan waktu vaksinasi HPV sebelumnya, dan bertanya apakah pasien mengalami alergi atau efek samping setelah mendapatkan vaksin. Tujuannya adalah untuk menghindari kemungkinan munculnya reaksi alergi atau efek samping dari vaksinasi HPV.

4. Prosedur Vaksinasi HPV

Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Servikspm360online.com

Vaksin HPV diberikan melalui suntikan ke dalam otot (injeksi intramuskular), biasanya di lengan bagian atas. Selain di lengan atas, dokter juga dapat melakukan penyuntikan vaksin HPV di paha bagian atas.

Vaksin HPV akan diberikan sebanyak 0,5 ml dalam sekali suntik. Berikut ini adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan dokter dalam memberikan vaksinasi HPV:

  • Membersihkan area yang akan disuntik dengan kapas beralkohol
  • Menjepit kulit di sekitar area suntik dengan tangan
  • Menyuntikkan vaksin HPV hingga ke dalam otot melalui permukaan kulit
  • Memberikan kain kasa beralkohol untuk menekan area suntikan ketika jarum suntik dilepas, guna mencegah perdarahan
  • Anak-anak dan remaja perempuan akan diberi tahu kapan vaksinasi HPV perlu dilakukan. Pemberitahuan ini biasanya disampaikan di sekolah atau oleh dokter. Orang tua yang anak perempuannya sudah menjalani vaksinasi HPV dosis pertama tetapi melewatkan dosis kedua harus segera memberitahukan hal tersebut kepada dokter.

5. Indikasi setelah vaksin

Mengenal Vaksin HPV, Penting untuk Mencegah Kanker Serviksnfcr.org

Setelah pemberian vaksin HPV, dokter akan menyarankan pasien untuk beristirahat terlebih dahulu selama 15 menit. Tujuannya adalah untuk memantau kondisi pasien dan mengantisipasi kemungkinan terjadinya efek samping.

Perlu diketahui bahwa eski vaksinasi HPV dapat mencegah kanker serviks, penerima vaksinasi tetap disarankan untuk melakukan upaya pencegahan lainnya, seperti:

  • Menghindari aktivitas seksual pada usia remaja atau sebelum menikah
  • Menghentikan kebiasaan merokok
  • Tidak bergonta-ganti pasangan seksual
  • Menggunakan kondom ketika berhubungan seksual
  • Tidak berhubungan seksual dengan seseorang yang tidak diketahui riwayat aktivitas seksualnya
  • Menjalani pap smear secara rutin

Walau jarang terjadi, vaksinasi HPV dapat menimbulkan beberapa komplikasi atau efek samping Nyeri, kemerahan, dan bengkak di area suntikan, Sakit kepala, Demam, Lemas, Nyeri otot atau sendi.

Untuk menghindari efek samping yang berbahaya, segera hubungi dokter jika muncul keluhan berupa Pembengkakan di wajah, bibir, atau lidah, Sesak napas, Gatal di seluruh tubuh, Pusing berputar atau penglihatan berkunang-kunang, Jantung berdebar, Mual dan muntah parah.

Baca Juga: Tanpa Stadion Baru, Teladan Bakal Jadi Venue Penutupan PON 2024

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya