5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib Dasar

Angka kematian karena kanker serviks tinggi

Angka kematian karena kanker serviks di Indonesia tinggi. Bahkan lebih tinggi setelah kanker payudara.

Berdasarkan data dari Global Cancer Observatory (GLOBOCAN) tahun 2020, dari 213.546 kasus penyakit kanker terbaru di Indonesia, sebanyak 36.633 atau sekitar 17,2 persen terdeteksi sebagai kasus kanker serviks.

Untuk melakukan pencegahan penularan, vaksin HPV wajib hukumnya. Vaksin HPV termasuk dalam program imunisasi wajib dasar nasional untuk mencegah kanker serviks maupun kanker penis. 

1. Kenapa kanker serviks bisa muncul

5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib Dasarrsup persahabatan

Dilansir Halodoc, kanker serviks adalah penyakit yang terjadi ketika muncul sel abnormal yang berkembang secara tidak terkendali di leher rahim. Sel abnormal dapat menyebabkan munculnya tumor ganas yang bernama kanker.

Penyakit ini umumnya terjadi akibat infeksi Human papillomavirus (HPV) yang bisa menular melalui kontak fisik, terutama hubungan seksual.

2. Kanker serviks berisiko terjadi pada orang yang melakukan kegiatan seksual secara aktif

5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib DasarIlustrasi kanker serviks. IDN Times/ istimewa

Kanker serviks memiliki risiko terjadi pada orang yang telah melakukan kegiatan seksual secara aktif.  Kanker serviks juga bisa terjadi karena riwayat penyakit serupa dalam keluarga, obesitas, kebiasaan merokok, hamil atau melahirkan di usia sangat muda, hingga imun tubuh yang rendah.

Penyakit berbahaya ini bisa terdeteksi lebih dini, kenali gejala kanker serviks pada stadium awal. Jika tidak mendapatkan penanganan yang baik, penyakit ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kematian. Pemerintah pun menerapkan vaksin kanker serviks atau vaksin HPV secara gratis bagi peempuan.

3. Vaksin gratis dan wajib dalam program BIAS

5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib DasarIlustrasi kanker serviks. IDN Times/ istimewa

Menurut Prima Yosephine, Pelaksana tugas (Plt) Direktur Pengelola Imunisasi Kemenkes, pemberian vaksin HPV dilakukan secara gratis bersamaan dengan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang berlangsung setiap tahunnya.

Vaksin kanker serviks juga akan pemerintah iberikan secara gratis pada target sasaran yang diwajibkan yaitu anak kelas 5 dan 6 SD pada bulan Agustus setiap tahunnya.

Hal ini berarti wanita dewasa (yang sudah di atas usia tersebut atau lepas dari kelas 5 dan 6 SD) tetap harus membayar untuk mendapatkan vaksin kanker serviks yang menjadi daftar vaksin wajib pemerintah.

4. Kenali apa itu vaksin HPV

5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib Dasarilustrasi infeksi hpv di serviks (flicke.om/ed uthman)

Vaksin HPV merupakan vaksin yang bermanfaat untuk melindungi tubuh dari infeksi human papillomavirus (HPV). Virus ini menjadi penyebab penyakit kutil keamin. Selain kanker pada organ genital, seperti kanker serviks dan kanker penis.

Sejak tahun 2022, Kementerian Kesehatan menetapkan vaksin HPV sebagai salah satu jenis vaksin dalam program imunisasi wajib nasional untuk anak perempuan berusia 11-12 tahun pada beberapa provinsi.

Pada tahun 2023-2024 pemerintah mewajibkan jalannya vaksinasi HPV. Saat ini, proses jalannya tahapan vaksin HPV oleh pemerintah telah sampai di tahap melakukan introduksi secara nasional pada beberapa provinsi yang belum dikenalkan oleh program wajib vaksin HPV tersebut.

5. Syarat pemberian vaksin

5 Fakta Seputar Vaksin Kanker Serviks, Jadi Imunisasi Wajib Dasargoogle

Vaksin kanker serviks bisa bekerja lebih optimal bila diberikan saat seseorang belum aktif berhubungan seksual karena belum berisiko terpapar virus HPV. Karena itulah, vaksin ini termasuk dalam program imunisasi wajib dari pemerintah untuk anak yang berusia 15 tahun ke bawah.

Anak-anak di bawah usia tersebut akan mendapatkan dua dosis suntikan vaksin HPV. Pemberian dosis kedua, yaitu 6 hingga 12 bulan setelah dosis pertama. Sedangkan, anak berusia 15 tahun hingga dewasa memerlukan tiga dosis suntikan vaksin HPV.

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya