Cara Nurliyah Buat Obat Tradisional Penyembuh Luka dari Lemak Kambing

Berkhasiat sembuhkan luka sayat, lecet, bahkan iritasi

Medan, IDN Times - Jika kita sakit, banyak cara-cara tradisional yang sebenarnya cukup ampuh dalam menyembuhkan apa yang diderita. Cara tradisional ini biasanya dilakukan dengan memanfaatkan apa yang telah disajikan dan bersumber dari alam.

Seperti dedaunan, tanaman antiseptik, bahkan dengan memakan daging hewan-hewan tertentu. Cara tradisional ini biasanya diwariskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut.

Namun lambat laun masyarakat mulai melupakan pola tradisional itu karena dianggap kolot dan tidak efisien. Padahal, banyak dari olahan obat-obatan tradisional yang telah terbukti manjur dan memberi banyak manfaat bagi kehidupan.

Nurliyah Indah menjadi salah satu anak muda yang melihat ada potensi menjanjikan dari pola tradisional masyarakat dalam mengatasi beragam penyakit. Bersama teman-temannya ia mendalami ilmu pengobatan tradisional ala Batak Toba dengan memanfaatkan lemak kambing sebagai obat luka.

"Banyak orang yang tidak tahu bahwa lemak kambing bisa mengatasi luka. Lemak kambing yang bagian putihnya dipanaskan hingga keluar minyaknya. Nah, minyak ini nantinya bakal mengeras seperti rendemen. Inilah yang dulunya digunakan masyarakat Batak sebagai obat luka. Kalau mau digunakan, ya, dipanaskan dulu. Sayangnya pengobatan tradisional semacam ini telah ditinggalkan," kata Nurliyah kepada IDN Times, Senin (2/10/2023).

1. Lemak kambing mengandung asam miristat dan asam linolenat yang dapat mencegah infeksi dan peradangan

Cara Nurliyah Buat Obat Tradisional Penyembuh Luka dari Lemak Kambinglemak kambing yang dipanaskan (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Lemak kambing, dikatakan Nurliyah, mengandung khasiat yang berguna dalam menyembuhkan luka. Karena kandungan lemak kambing seperti asam miristat dapat mencegah infeksi, dan ada pula asam linolenat yang berguna sebagai anti inflamasi yang mengurangi rasa sakit dalam kondisi peradangan.

"Selain mendukung aspek kesehatan masyarakat dengan mempromosikan cara tradisional, pengelolaan lemak kambing menjadi obat luka ini juga bisa menjadi suatu produk yang keuntungannya menjanjikan. Kami telah melakukan inovasi dengan mengubah lemak kambing ini jadi bahan yang tak perlu lagi dipanaskan. Kami beri sentuhan teknologi di dalamnya mulai dari pemanasan, desain, bahan baku, dan lain-lain, sehingga menjadi sebuah salep yang siap pakai," jelas perempuan berusia 21 tahun ini.

Baca Juga: Mengenal Abdul Wahid, Tak Sekolah tetapi Dijuluki Profesor Kopi

2. Dapat menyembuhkan luka sayat, lecet, bahkan iritasi

Cara Nurliyah Buat Obat Tradisional Penyembuh Luka dari Lemak KambingPenimbangan lemak kambing dan campuran lain (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dalam mengembangkan produk obat tradisional, Nurliyah dan teman-temannya melakukan mitra kerja sama dengan wira usaha Tabo-tabo dan penyedia bahan pokok yakni 5 pemilik rumah potong dan peternak kambing.

"Karena khasiatnya yang bagus, lemak kambing bisa mengatasi luka sayat atau irisan, luka lecet, bahkan iritasi kaki akibat terkena detergen. Saat memakai salepnya kita tidak merasakan perih, kok," tutur perempuan asal Labuhan Batu Utara ini.

Nurliyah memastikan, bahwa khasiat lemak kambing bisa membantu penyembuhan luka, mengurangi risiko terjadi bekas luka, luka bakar minor, bisa mengatasi ruam-ruam pada kulit, bahkan luka yang disebabkan oleh serangga.

"Ini termasuk obat tradisional, klasifikasi lapangan usahanya juga termasuk industri produk obat tradisional untuk manusia. Sebab kami punya misi untuk mengangkat kelestarian pengetahuan tradisional, bahwa bahan baku yang tersedia dari alam khususnya lemak kambing yang sering kali dibuang ternyata bisa dimanfaatkan dengan baik dan berguna untuk kesehatan," ucap perempuan yang tengah menempuh pendidikannya di Universitas Negeri Medan.

3. Misi Nurliyah kantongi izin dan legalitas dari BPOM

Cara Nurliyah Buat Obat Tradisional Penyembuh Luka dari Lemak KambingObat tradisional Tabo-tabo yang bersumber dari lemak kambing (IDN Times/Eko Agus Herianto)

Dalam pembuatan formula, Nurliyah dan teman-temannya melakukan riset di laboratorium Farmasi USU dibantu dengan beberapa orang yang berkompeten. Ia juga mengatakan jika alat-alat yang digunakan tidak terlalu ribet dan tidak merepotkan. Sebab, kategori bahannya adalah bahan yang bersumber dari alam dan tidak ada menggunakan proses kimia yang sulit. Hanya sekadar pemanasan bahan dan penyatuannya menjadi homogen.

"Lemak kambing yang kami gunakan sebagai bahan dasar salep telah kami coba pada beberapa pasien. Kami telah mendapatkan perubahan penyembuhan luka selama 1 minggu menggunakan salep Tabo-tabo ini. Sekitar 1-2 hari luka pasien sudah menutup. Saat dipakai, konsumen mengaku salep ini terasa sejuk di kulit," bebernya.

Nurliyah membocorkan jika pembuatan salep berbahan dasar lemak kambing ini proses pembuatannya sangat sederhana. Ia dan teman-temannya hanya mencampurkan lemak kambing dengan vaselin albumin, cera alba, propil paraben, adeps, dan aloe vera. Semua bahan-bahan tersebut akan dicampurkan dan dipanaskan dengan estimasi tertentu dan melalui beberapa proses agar siap digunakan.

"Kami memiliki misi agar segera mendapat legalitas dan izin edar resmi dari BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Agar produk dapat dikenal luas oleh khalayak umum dan pengetahuan tradisional itu tetap terjaga dengan baik. Karena sayang sekali sebenarnya, leluhur kita sudah memiliki pengetahuan  pengobatan yang secara ilmiah sendiri memang benar-benar memiliki khasiat untuk menyembuhkan," pungkasnya.

Baca Juga: Aksata Pangan, Manfaatkan Makanan Surplus untuk Warga Kurang Mampu

Topik:

  • Doni Hermawan

Berita Terkini Lainnya