5 Cara Atasi Tekanan Darah Tinggi, Salah Satunya Tertawa

Tekanan darah tinggi atau hipertensi tidak hanya terjadi pada kalangan usia tua, tetapi juga dapat terjadi di usia muda. Hipertensi dijuluki sebagai "silent killer" atau pembunuh senyap. Pasalnya, orang yang mengalami hipertensi biasanya tidak menyadarinya sampai ia mengalami kondisi yang buruk atau komplikasi. Umumnya, orang yang mengalami hipertensi akan datang ke pelayanan kesehatan ketika tekanan darah sudah terlalu tinggi, mengalami gejala yang berat, hingga komplikasi, dan mengancam jiwa.
Hipertensi yang tidak dikelola dapat menyebabkan berbagai komplikasi penyakit lainnya seperti gagal jantung dan stroke. Beberapa cara dapat dilakukan agar tekanan darah terkontrol pada orang hipertensi. Cara berikut ini sudah diteliti dan hasilnya dapat menurunkan tekanan darah.
1. Senam Hipertensi
Tekanan darah dapat dikelola dengan melakukan senam hipertensi secara rutin. Senam hipertensi mudah untuk dilakukan dan efektif dalam menurunkan tekanan darah. Senam hipertensi terdiri dari 16 langkah dengan gerakan dasar seperti jalan di tempat, menepuk tangan, menepuk perut dan punggung serta kaki.
2. Napas dalam
Berbeda dengan napas seperti biasanya, teknik napas dalam dilakukan dengan cara tertentu agar memberikan hasil yang diharapkan. Tutup mata dan konsentrasi penuh saat melakukan tarik napas dalam, hirup udara dari hidung secara perlahan, lakukan dalam 4 detik. Kemudian tahan napas selama 2 detik.
Embuskan napas dari mulut secara perlahan selama 8 detik. Teknik relaksasi napas dalam ini dapat membuat tubuh menjadi rileks sehingga tekanan darah berkurang.
Baca Juga: 7 Cara Merawat Kulit dengan Bahan Alami, Lebih Sehat!
3. Diet tepat
Diet yang tepat untuk orang hipertensi yaitu dengan DASH atau Dietary Approach To Stop Hypertension. Diet DASH menyarankan orang yang terkena hipertensi untuk makan makanan rendah garam dan mengandung nutrisi seimbang. Pembatasan asupan garam bukan hanya mengurangi jumlah garam, tetapi juga menghindari makanan tinggi natrium seperti keripik dan makanan kaleng.
Makanan yang dianjurkan dalam diet ini yaitu memperbanyak asupan sayuran, buah, ikan, kacang-kacangan, dan gandum.
4. Terapi tertawa
Terapi tertawa merupakan salah satu terapi komplementer dengan pendekatan teknik relaksasi. Banyak penelitian yang telah membuktikan bawah terapi tertawa mampu menurunkan tekanan darah. Biasanya, terapi tertawa dilakukan secara berkelompok dan sesuai dengan arahan instruktur.
Terapi tertawa dapat dilakukan setiap hari selama 20 menit melalui gerakan ritmis diafragma dengan mengucapkan “ho ho ho ha ha ha”. Setelah tertawa, seseorang akan mengalami perasaan rileks dan lebih baik.
5. Relaksasi otot progresif
Rangkaian gerakan relaksasi otot progresif seperti menegangkan dan mengendurkan otot serta tarik napas dalam. Relaksasi otot progresif dapat dilakukan minimal dua kali sehari selama 25-30 menit secara mandiri. Gerakan dalam relaksasi otot progresif harus dilakukan secara berurutan, fokus, dan benar agar menghasilkan efek rileks sehingga dapat menurunkan tekanan darah.
Meskipun demikian, tekanan darah pada orang dengan hipertensi harus selalu dimonitor dengan melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan. Selain itu, terapi obat juga mungkin tetap diperlukan sesuai dengan anjuran dokter.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.