Perilaku NSSI Jadi Tren Remaja Zaman Now, Ini Solusinya

NSSI cenderung melukai dirinya tapi bukan untuk bunuh diri

Medan, IDN Times - Psikolog yang juga Direktur Minauli Consulting Medan, Irna Minauli menyoroti fenomena trend yang dialami anak remaja saat ini di Medan. Dia mengatakan bahwa kesehatan mental yang sering dialami remaja adalah Nonsuicidal Self-Injury (NSSI).

“Saat ini kesehatan mental yang paling banyak pada remaja (anak SMP) yang datang ke biro kami saat ini adalah NSSI,” ucap Irna pada IDN Times, Senin (29/1/2024).

Dia menilai, remaja yang alami NSSI ini didominasi oleh anak perempuan.

Diketahui, Nonsuicidal Self-Injury (NSSI) adalah perilaku melukai diri sendiri yang disengaja tanpa disertai niat untuk bunuh diri. Perilaku NSSI berperan sebagai penyebab percobaan bunuh diri pada remaja putri di berbagai tempat di dunia.

1. Remaja yang alami NSSI sering melukai diri sendiri

Perilaku NSSI Jadi Tren Remaja Zaman Now, Ini SolusinyaGoogle

Dikatakan Irna, pada umumnya remaja yang alami NSSI ini dengan menggunakan pisau, atau barang tajam. Selain itu juga bisa membenturkan kepala ke dinding dan memukul badannya hanya untuk melukai diri sendiri.

“Intinya mereka cenderung menyakiti tubuhnya seperti menjambak rambut, memukul kaca dan lainnya. Mereka melukai diri sendiri tetapi bukan bertujuan untuk membunuh diri,” kata Irna.

2. NSSI didasari kemarahan yang sangat besar

Perilaku NSSI Jadi Tren Remaja Zaman Now, Ini Solusinyailustrasi perempuan mengalami depresi (freepik.com/8photo)

Irna menilai, jika melihat dari profil remaja yang datang padanya alami NSSI ini didasari dengan memiliki kemarahan yang sangat besar. Namun, disisi lain mereka merupakan orang yang ingin diperhatikan.

“Ketika dia tidak mendapatkan perhatian itu, kemudian dia marah hingga menjadi sedih dan depresi sekali merasa tidak berharga. Maka untuk melampiaskan itu, dia melukai diri sendiri,” jelasnya.

Menurutnya, perilaku ini akan cenderung mengulang karena mereka menikmati dan hanya dengan bermodalkan Rp2 ribu untuk membeli pisau kater bisa mendapatkan ketenangan.

"Padahal ini kemampuan mengatasi masalah stres dengan cara yang salah. Banyak orang yang menagalami stres tapi bisa dengan cara positif seperti olahraga, menilai diary, melukis dan lainnya,” tambah Irna.

3. Orangtua diminta untuk bisa saling memahami

Perilaku NSSI Jadi Tren Remaja Zaman Now, Ini SolusinyaPixels.com/Kindel Media

Irna berpesan kepada orangtua yang anaknya alami NSSI segera utnuk melakukan konsultasi, mengajak anak melakukan hal yang positif ataupun mengikuti banyak kompetisi, saling memahami, dan membawanya pada ahli agama agar mendapatkan siraman rohani untuk bersikap lebih baik.

“Kita juga harus ajarkan anak punya daya lenting, jadi jika dijatuhkan harus bangkit lagi seperti bola karet. Semakin dijatuhkan, semakin tinggi bangkitnya,” pungkas Irna.

Baca Juga: Rubiah Raih 7 Medali di Kompetisi Online dalam 3 Bulan 

Topik:

  • Arifin Al Alamudi

Berita Terkini Lainnya