TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Jenis Makanan yang Dianjurkan untuk Penderita Hiperkolestrolemia

Tidak hanya mengurangi asupan makanan berlemak 

Pixabay/jarmoluk

Hiperkolesterol merupakan suatu kondisi dimana jumlah kolesterol dalam darah melebihi batas normal yaitu lebih dari 200 mg/dl. Kolesterol dalam jumlah tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang merupakan penyebab penyakit jantung koroner (PJK). Faktor penyebab terjadinya hiperkolestrol adalah konsumsi berlebih makanan berlemak.

Menurut data Survey Konsumsi Makanan Indonesia (SKMI) sebesar 40,7 persen masyarakat di Indonesia mengonsumsi makanan berlemak dan 93,5 persen kurang mengonsumsi sayur dan buah.

Dilihat dari dampak hiperkolestrol, tentu saja kondisi ini harus mendapatkan perhatian yang lebih oleh penderitanya. Berikut jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita Hiperkolestrolemia.

1. Makanan tinggi Omega 3

freepik.com/racool-studio

Omega 3 merupakan salah satu nutrisi yang penting untuk melawan kolesterol jahat (LDL). Dalam tubuh terdapat kolesterol yang bersifat menguntungkan yaitu high density lipoprotein (HDL) dan yang jahat dikenal dengan low density lipoprotein (LDL). Omega 3 berperan dalam meningkatkan kadar HDL dimana HDL ini dapat menarik LDL dan trigliserida yang berlebih untuk dikeluarkan oleh tubuh. 

Omega 3 tidak diproduksi sendiri oleh tubuh, maka diperlukan tambahan asupan omega 3 dari makanan. Beberapa contoh makanan yang kaya akan omega 3 adalah ikan air tawar atau laut, kedelai, kanola, biji rami, dan sebagainya

Baca Juga: Fakta Kolesterol, Ada yang Baik dan Ada yang Jahat

2. Makanan tinggi antioksidan

Ilustrasi salad (unsplash.com/Logan Jeffrey)

Antioksidan merupakan zat yang berfungsi melindungi tubuh dari serangan radikal bebas. Terjadinya hiperkolestrolemia berperan dalam produksi radikal bebas karena adanya reaksi oksidatif yaitu peroksidasi lemak oleh karena itu diperlukan makanan sumber antioksidan untuk mengurangi pembentukan radikal bebas tersebut.

Kelompok antioksidan yang terkandung dalam makanan disebut antioksidan sekunder meliputi vitamin A, vitamin E, vitamin C, dan zat fitokimia seperti senyawa fenolik yang dapat diperoleh dari buah buahan dan sayur.

3. Minuman Probiotik

Kandungan probiotik juga ada dalam yoghurt (IDN Times/Hana Adi Perdana)

Minuman probiotik merupakan minuman yang mengandung bakteri asam laktat (BAL) tidak hanya menguntukan bagi saluran pencernaan bakteri tersebut berperan juga dalam menurunkan kolesterol.  Bakteri asam laktat akan menarik kolesterol dalam usus untuk bergambung dengan membran sel bakteri, sehingga bakteri tersebut tahan dalam usus. Hal itu menyebabkan kolestrol dalam darah akan turun.

Minuman probiotik sudah banyak dijumpai di masyarakat seperti yakult, yoghurt dan lain sebagainya.

4. Makanan tinggi serat

Ilustrasi panen jagung (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)

Serat merupakan zat penting dalam penerunan kolesterol, beberapa mekanisme penurunan kolesterol oleh serat adalah menghambat absorbsi kolesterol, menurunkan ketersediaan kolesterol, dan menurunkan konsumsi energi pada makanan sehingga mengurangi sintesis kolesterol.

Makanan dengan sumber serat tinggi di antaranya yaitu jagung, alpukat, kacang - kacangan, brokoli, beras merah, gandum, dan lain sebagainya

Baca Juga: Mirip Flu Biasa, Ini Gejala Flu Babi yang Harus Diwaspadai

Writer

Rifani Rosida

Health and Nutrition enthusiast

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya