Jangan Remehkan Penyakit Paru-paru, 5 Hal Ini Bisa Dilakukan
Hindari paparan polutan dan miliki asuransi kesehatan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Medan, IDN Times - Dua tahun terakhir, kesehatan paru menjadi topik hangat seiring merebaknya virus COVID-19. Virus ini dapat mengganggu sistem pernafasan dengan tingkat keparahan yang berbeda pada penderitanya.
Pasien yang sudah sembuh pun ada yang masih merasakan gejala COVID dalam jangka waktu lama (long COVID) yang menyerang otak dan paru-paru. Mereka yang sudah memiliki riwayat penyakit paru harus ekstra waspada terkena infeksi COVID-19 karena berisiko memerparah penyakit paru yang ada dan butuh penanganan medis.
Senior Manager Medical Underwriter Sequis, dr Fridolin Seto Pandu mengatakan bahwa, penyakit paru dapat menyerang siapa saja. Terutama, mereka yang memiliki gaya hidup tidak sehat, seperti perokok aktif juga bagi yang sering terpapar asap rokok, mudah terkena penyakit Bronchitis Kronis dan PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik).
Selain itu juga, mereka yang aktivitasnya sering terpapar debu atau zat kimia dalam waktu lama dapat mengalami iritasi dan peradangan pada paru karena debu dan zat kimia bisa masuk ke saluran pernafasan. Sehingga, menyebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA). Mereka yang tinggal di daerah perkotaan rentan terpapar polusi udara dari emisi gas buang kendaraan, asap pembakaran sampah, dan pabrik serta asap dan uap dari dapur.
“Jangan remehkan penyakit paru walau beberapa penyakit masih bisa disembuhkan, seperti infeksi Bronchitis akut, Pneumonia, ISPA, TB. Tetapi, tingkat kesembuhan atau keparahan pasien dipengaruhi oleh sistem imun, usia, dan keberadaan penyakit penyerta (komorbiditas)," jelas dr. Fridolin.
Namun, ada juga penyakit paru yang sangat sedikit kemungkinannya untuk sembuh karena sudah terjadi dalam jangka panjang. Jenis pengobatan dan masa pengobatan tergantung tingkat kritisnya. Jika pun dapat sembuh kemungkinan sudah terdapat penurunan dari fungsi paru tersebut. Seperti, PPOK (Penyakit Paru Obstruksi Kronis) atau kanker paru.
Penyebab utama, penyakit ini dapat berbeda-beda tapi umumnya terjadi karena merokok dalam jangka waktu lama (tahunan) dan terpapar polusi udara menahun.
1. Hindari tidur di lantai tanpa alas
Cara terbaik menjaga kesehatan paru menurut dr. Fridolin adalah menghindari penyebab penyakit-penyakit tersebut. Salah satunya tidur di lantai.
“Jangan tidur di lantai tanpa alas," jelasnya.
Baca Juga: Pertama Kali, Mikroplastik Ditemukan di Paru-paru Manusia
Baca Juga: Sungai Deli Tercemar Mikroplastik, Ini Bahayanya untuk Kesehatan